AI Gantikan Manusia, Luhut Khawatir Nasib 10 Tahun Lagi
JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan khawatir pada perkembangan teknologi kecerdasan artifisial (AI) yang berpotensi menggantikan peran manusia di berbagai sektor, termasuk di pemerintahan.
Luhut bercerita kekhawatirannya timbul usai menonton sebuah program televisi AS berjudul 60 Minutes, yang mana membahas bagaimana robot bisa melampaui kecerdasan manusia di masa depan.
"Ditanya di situ, bagaimana 10 tahun lagi ke depan robot bisa lebih cerdas dari manusia, tidak ada yang bisa menjawab. Tapi kalau sekarang ini benar dia (robot) bisa melakukan ini, apa yang terjadi ? Ya nanti misalnya Kementerian Keuangan dan (Ditjen) Pajak itu semua akan robotik,” ujar Luhut dalam acara forum Penguatan Transformasi Tata Kelola dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Senin (2/12/2024).
Melihat Persiapan Cawalkot-Wawalkot Tasikmalaya 2024 Jelang Debat Publik Perdana Malam Ini
Luhut menceritakan pengalamannya menghadiri acara Quantum Gathering di Bali, yang membahas kemajuan teknologi komputasi kuantum.
Menurut dia, teknologi ini memiliki potensi besar untuk memecahkan berbagai masalah dengan kecepatan yang jauh melampaui teknologi saat ini.
Meskipun demikian, jika tidak hati-hati, masyarakat bisa tertinggal dan kalah dari segi efisiensi.
Lebih lanjut, dirinya meyakinkan pada masyarakat bahwa di tengah transformasi teknologi yang pesat, Luhut menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki modal besar untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Dengan inflasi yang rendah dan rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 38,68 persen, dia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa mencapai 5,3 persen ke depan.
“Tapi kita harus hati-hati mengenai ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita yang tinggi. Kita lihat juga mengenai fondasi ekonomi kita, inflasi yang masih rendah ini saya kira juga modal besar yang bagus, utang kita terhadap PDB juga masih 38 persen dan seterusnya. Ini juga kita yang terendah inflasi di antara negara G20, kita punya modal yang banyak sekali, pemerintahan yang stabil itu juga modal kita semua,” kata Luhut.