Oknum Polisi Tampar dan Tendang Anak Sekolah Dasar, Picu Kemarahan Publik
SEORANG oknum polisi di China memicu kemarahan publik, setelah beredar video penganiayaan terhadap bocah sekolah dasar. Dalam rekaman tersebut, seorang polisi melakukan penganiayaan dengan cara menedang dan menampar bocah laki-laki berusia 12 tahun, di dekat Sekolah Dasar Hongzhuang, yang terletak di sebuah kabupaten di wilayah otonom Ningxia Hui, China bagian barat laut.
Merangkum SCMP, Senin (2/12/2024), rekaman video yang muncul pada 22 November lalu menunjukkan seorang anak laki-laki bernama Ma dianiaya oleh seorang polisi. Dalam video tersebut, pelaku tega menjambak rambut Ma dan sesekali menamparnya. Sementara seorang polisi lainnya hanya berdiri diam dan menyaksikan penganiayaan yang diakukan oleh rekannya.
Kejadian ini bermula ketika dua anak melaporkan kepada orang tua mereka soal perundungan yang dialami Ma. Setelah diselidiki, diketahui bahwa Ma meninggalkan sekolah tanpa izin. Polisi yang hadir, yaitu Wang dan Dai kemudian mengejar Ma yang akhirnya berujung pada konfrontasi di luar sekolah.
Langkah ASG Bantu Pemerintah Wujudkan Program Rumah Gratis bagi Warga Kurang Mampu Diapresiasi
Usai video tersebut viral, ibu Ma langsung meminta keadilan melalui media sosial, yang kemudian memicu gelombang kemarahan di dunia maya. Banyak warganet yang marah dengan hal yang dilakukan oleh polisi, sebab tindakan tersebut tidak dapat dibenarkkan dalam bentuk apapun.
Menanggapi kejadian tersebut, pihak kepolisian mengungkapkan pemecatan kepada Ma, yang juga merupakan seorang wakil kepala kantor polisi kabupaten pada 24 November lalu.
Tak hanya itu, pihak kepolisian juga mewajibkan Wang untuk meminta maaf kepada Ma dan keluarganya. Serta induk kantor polisi juga membersamai Ma ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis, yang mengungkapkan beberapa memar di wajah dan punggung bawahnya.
Banyak pihak juga yang menyoroti perundungan yang terjadi oleh anak-anak di China. Pemerintah China sendiri dalam beberapa tahun terakhir telah berupaya untuk mengatasi masalah perundungan dengan memberikan lebih banyak kewenangan kepada lembaga pendidikan. Sebab terkadang, anak-anak dengan sadar melakukan hal tersebut karena sebagai lelucon saja, padahal perundungan sendiri bisa menyebabkan trauma berkepanjangan.
Kejadian ini menambah sorotan terhadap pentingnya penanganan kekerasan dalam bentuk apapun, baik di sekolah maupun di masyarakat. serta perlunya pendekatan yang lebih adil dan sesuai dengan hukum.