Trauma Masa Lalu, Curhat Keira Knightley Alami Body Shaming di Awal Kariernya
AKRTIS cantik Keira Knightley mengungkapkan bagaimana tekanan media dan publik mempermalukan penampilan fisiknya menimbulkan ketidaknyamanan bahkan trauma. Pengalaman Knightley ini menjadi pengingat tentang bahaya body shaming dan dampaknya bagi kesehatan mental.
Dirangkum dari The Cut, Kamis (28/112024), Keira Knightley mengungkapkan isi hatinya saat wawancara dengan The Sunday Times. Ia merenungkan obsesi publik terhadap berat badannya di tahun-tahun awal kariernya saat ia masih remaja.
Keira Knightley mengatakan bahwa meskipun tuduhan anoreksia (gangguan makan yang diakibatkan oleh penurunan berat badan yang drastis) dalam media, dia mengungkapan bahwa dirinya tetap makan. Trauma pada masa itu membuatnya merasa publikasi tentang tubuhnya sebagai penghinaan yang menghapus banyak hal lain yang dilakukannya. Pengalaman itu sekarang menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya, terutama karena kejadian tersebut terjadi saat usianya masih sangat muda.
Knightley mengungkapkan pada tahun 2018 ia mengalami gangguan mental dan didiagnosis dengan PTSD pada usia 22 tahun setelah berjuang menyesuaikan diri dengan ketenarannya. Dia mengingat saat ditanyai tentang Mary-Kate Olsen yang menjalani perawatan untuk anoreksia nervosa pada tahun 2004 saat berusia 18 tahun.
"Saya ingat sekali ketika ditanya tentang hal itu dalam tur pers, layaknya candaan tentang kondisinya," kata Knightley tentang kondisi Olsen.
"Olsen seolah diharapkan malu karena mencari bantuan untuk anoreksia yang dideritanya. Itu membuat saya sangat emosional," ucapnya.
