Bawaslu Telusuri Pembagian Amplop di Warkop Terkait Pilkada Jakarta
JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengaku belum menerima laporan dugaan pelanggaran politik uang di Pilkada Jakarta. Namun, anggota Bawaslu RI Puadi mengaku sempat mendengar kabar soal adanya dugaan pelanggaran politik uang yang terjadi di warkop. Namun, pihaknya langsung mengintruksikan jajaran untuk menelusuri informasi awal tersebut.
"Ya, informasi itu sempat kami dapatkan semalam ya, tapi kami juga menginstruksikan kepada jajaran di Bawaslu, terutama di provinsi dan tingkat kabupaten/kota terhadap informasi tersebut," kata Puadi dalam Konferensi pers di kantor Bawaslu RI, Rabu (27/11/2024).
"Kita tidak menunggu laporan, tapi ternyata sampai perkembangan terakhir tadi kita sudah cross check di DKI memang belum ada laporan," sambungnya.
Dia pun meminta agar jajaran melakukan pengecekan ke warkop yang diduga digunakan salah satu tim peserta pilkada Jakarta untuk membagikan amplop.
"Tetapi tetap informasi awal yang datang, kami sudah minta pada jajaran untuk melakukan penelusuran terhadap informasi di beberapa titik-titik di warkop tersebut," ujarnya.
Adapun dugaan praktik politik uang ini sempat diungkapkan oleh Ketua Timses Pemenangan Pasangan RIDO , Ahmad Riza Patria yang telah menerima banyaknya laporan telah terjadi pembagian sembako, hingga amplop berisi uang di masa tenang. Menurutnya, Timses RIDO bakal memberikan apresiasi kepada masyarakat Jakarta yang dapat menangkap basah pelaku money politics .
"Kami menerima beberapa laporan, perkembangan, foto, dan video dari seluruh kader, ormas, relawan yang masuk ke Timses pemenangan, didapati bahwa ada dugaan akan ada semacam pembagian sembako masif di minggu tenang ini, dan pembagian amplop masif yang dilakukan oleh pihak-pihak atau pasangan calon lain," kata Riza kepada wartawan, dikutip Selasa 23 November 2024.
"Kami akan memberikan apresiasi yang tinggi dan baik kepada seluruh kader, partai politik, kader ormas pendukung dan kader relawan, siapa pun yang berhasil menangkap basah, melaporkan ke Gakkumdu, terjadinya praktik-praktik money politic, sebaran amplop ataupun sembako menjelang Pilkada atau di masa tenang ini," sambungnya.
Namun, pria yang akrab disapa Ariza itu enggan merinci bentuk apresiasi yang akan diberikan kepada masyarakat. "Bentuknya nanti akan disampaikan, prinsipnya mendapatkan apresiasi yang tinggi sekali dan baik sekali," ucapnya.
Ariza mengatakan, pihaknya ingin menyongsong pilkada yang jujur dan damai. Sehingga, tidak ingin ada kegiatan yang dilakukan pasangan calon (Paslon) lain, yang mencederai demokrasi.
"Untuk itu, kami menyampaikan kepada seluruh rakyat Jakarta untuk melakukan penolakan terhadap aktivitas kegiatan-kegiatan yang menodai demokrasi yang ada di Jakarta," katanya.
"Kami juga memberikan instruksi dan imbauan kepada seluruh partai politik pendukung, para relawan-relawan setia, ormas-ormas yang setia, untuk menggerakkan kadernya sampai ke tingkat RT dan TPS untuk sama-sama kita jaga jalannya proses demokrasi yang ada di Jakarta," sambungnya.