Tragedi Siswa SD Korban Bullying Kakak Kelas di Subang hingga Meninggal Dunia, Kepsek Dinonaktifkan
JAKARTA - Kasus bullying siswa SDN Jayamukti di Kecamatan Blanakan, Subang Jawa Barat (Jabar) hingga meninggal dunia. Atas kejadian ini, kepala sekolah (kepsek) yang bersangkutan langsung dinonaktifkan. Penonaktifan kepsek ini disampaikan oleh Pj Bupati Subang Imran.
"Kalau bully terjadi, kepala sekolah saya pecat atau anaknya pindah, dan hari ini saya buktikan, kepala sekolah saya nonaktifkan sampai pemberkasan pemeriksaan selesai," katanya.
Korban berinisial ARO (9 tahun) menjadi korban bullying oleh kakak kelasnya hingga meninggal dunia. Dia sempat mengalami koma atau kritis selama lima hari akibat penganiayaan di RSUD Subang, Jabar.
Tim Inafis Polres Subang langsung melakukan pemeriksaan atau Visum et Repertum terhadap jenazah dari korban bully tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengusut tuntas perkara ini.
Polisi telah membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara Indramayu, Jabar, untuk kepentingan autopsi.
Kasat Reskrim Polres Subang AKP Gilang Indra Friyana mengungkapkan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan penganiayaan tersebut. Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi.
“Kami laksanakan autopsi di RS Bhayangkara, kita bawa kesana. Sudah 3 saksi kemarin kemungkinan kita dalami lagi,” kata Gilang,
Diketahui, ARO murid SD mengalami kritis atau koma saat dibawa keluarga ke Rumah Sakit. Korban bully oleh kakak kelasnya itu sempat merasakan sakit kepala serta muntah-muntah kepada keluarga.
Ketika itu korban akhirnya mengaku mendapatkan tindakan penganiayaan oleh kakak kelasnya.