Tiba-Tiba Tax Amnesty Jilid III, Ini 4 Faktanya
JAKARTA - Tax amnesty atau pengampunan pajak jilid III menjadi sorotan. Di tengah rencana kenaikan PPN menjadi 12, ada isu tax amnesty jilid III akan dilakukan.
Masyarakat pun merasa ada ketidakadilan perihal pajak tersebut. Di satu sisi para pengusaha besar bisa ikut tax amnesty, di sisi lain masyarakat harus menerima kenaikan pajak.
Okezone pun merangkum fakta-fakta menarik terkait Tax Amnesty yang tiba-tiba mencuat kembali, Sabtu (22/11/2024):
1. Dibahas di DPR
Tax amnesty akan kembali dibahas oleh DPR dan pemerintah. Sebab, tax amnesty masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Tahun 2025–2029.
Hal ini disampaikan Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Bob Hasan. Dia mengatakan bahwa pihaknya akan mulai melakukan pembahasan terhadap sejumlah rancangan undang-undang (RUU) prioritas yang ditugaskan ke komisi-nya mulai akhir November 2024.
"Kami mulai dari sekarang ini untuk yang menjadi prioritas atau yang menjadi domain-nya Baleg itu dari November ini, akhir (November), sampai dengan setahun ke depan, tahun 2025," kata Bob di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 20 November 2024.
2. Pengusaha Tolak Tax Amnesty Jilid III=
Apindo menilai kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) jilid III akan menimbulkan polemik dan diskursus yang bertentangan di masyarakat.
Analis Kebijakan Ekonomi Apindo Ajib Hamdani menyampaikan, tax amnesty ini akan memberikan rasa ketidakadilan terhadap wajib pajak yang telah patuh.
3. Apa Manfaat Tax Amnesty
Pertama, kebutuhan budgeteir, yaitu untuk menambah pemasukan buat APBN. Kedua, harta bersih yang dilaporkan oleh wajib pajak, akan muncul yang sebelumnya menjadi bagian underground economy, bisa masuk ke Sistem Keuangan Indonesia yang lebih terbuka, dan selanjutnya menjadi aset yang lebih produktif masuk dalam putaran perekonomian nasional.
Ketiga, bisa membantu memberikan daya ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi 8. Sebab tidak ada kekhawatiran masyarakat untuk membelanjakan uang yang telah diakui dalam program tax amnesty tersebut.