Kisah Pengorbanan Ayah Selamatkan Putra dari Kecelakaan Perahu, Nyawa Jadi Taruhannya
SEORANG anak laki-laki berusia 13 tahun asal Bodega Bay, California, menjadi satu-satunya yang selamat dalam kecelakaan tragis sebuah perahu, setelah pengorbanan yang dilakukan sang ayah.
Pada tanggal 2 November lalu, sebuah perahu penangkap kepiting sepanjang enam meter yang sedang melintasi lepas pantai Bodega Bay membawa enam penumpang, di antaranya adalah tiga orang dewasa dan tiga anak-anak.
Merangkum dari People, Jumat (22/11/2024), Juladi Khammoungkhoune atau Jude, yang masih berusia 13 tahun, harus mengalami insiden mengerikan tersebut. Kecelakaan ini bermula ketika perahu yang dinaiki Jude dan keluarganya, mulai terisi air saat ombak datang. Namun, lama kelamaan perahu yang dinaikinya mulai terbalik di tengah ombak dan menjatuhkan ia beserta keluarganya.
“Sebagian perahu sudah penuh dengan air, dan sebelum kami menyadari, itu sudah terlambat, kami mencoba melaju lebih cepat, tetapi peralatan perahu rusak, dan kami semua terjatuh ke laut dengan pelampung.” ujar Jude dalam wawancara yang dilakukan oleh CBS Bay Area.
Jude menjelaskan, bahwa ia dan keluarganya sempat berpisah di tengah laut, sementara penumpang lainnya tetap berpegangan dengan perahu yang terbalik. Namun, berkat kecepatan sang ayah, Jude dimasukkan ke dalam cooler agar bisa tetap mengapung, sementara Prasong, ayah Jude hanya berpegangan di luar cooler.
“Setelah beberapa saat, dia melepaskan pegangan itu,” ujar Jude dengan suara bergetar, mengenang pengorbanan ayahnya.
Dalam insiden mengerikan itu, kakak Jude Johnny Phommathep II yang berusia 17 tahun, ditemukan dalam keadaan meninggal. Sementara penumpang lainnya, termasuk paman dan sepupunya dinyatakan hilang dan diduga meninggal dunia.
Karena kejadian tersebut, Keluarga Jude akhirnya mengadakan vigil atau acara doa di pantai Bodega Bay untuk mengenang para korban. Shanice, kakak perempuan dari Prasong, mengatakan bahwa pengorbanan yang dilakukan oleh sang adik sangat menyentuh hati banyak orang, termasuk dirinya.
“Itu menghancurkan hati saya. Membayangkan ia harus membuat keputusan seperti itu sungguh berat,” katanya kepada CBS.
Sementara Jude yang berada di dalam cooler saat itu, hanya bisa memikirkan keluarganya yang berada di tengah laut, dan berharap mereka buisa selamat, ia hanya bisa berdiam diri dan berdoa sampai akhirnya ditemukan oleh tim penyelamat.
Vigil ini diharapkan menjadi momen untuk menghormati para korban, dan mengenang korban selama ini. Mereka juga berdoa, agar para korban dapat menemukan kedamaian ditempat yang baru.