Perbedaan BPI Danantara dengan SWF INA
JAKARTA – Perbedaan BPI Danantara dengan SWF INA. Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan terbentuknya Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, sebuah lembaga investasi yang dirancang untuk menjadi superholding BUMN di masa depan.
Meski sama-sama berstatus sovereign wealth fund (SWF), Danantara memiliki sedikit perbedaan dibandingkan Indonesia Investment Authority (INA) atau yang sebelumnya dikenal sebagai satu-satunya SWF di Indonesia.
Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Kaharuddin Djenod menjelaskan bahwa Danantara memiliki tiga pilar utama yang membedakannya dari INA, yang selama ini dikenal sebagai pengelola dana abadi Indonesia.
Tiga Pilar Utama Danantara
1. Sovereign Wealth Fund (SWF)
Lima Titik Lumbung Suara di Indramayu Jadi Sasaran Kampanye Cagub Jeje dan Cabup Nina Agustina
Sama seperti INA, Danantara berfungsi sebagai badan SWF yang bertanggung jawab untuk menarik dan mengelola dana dari investor domestik maupun internasional. Dana ini akan dialokasikan ke berbagai sektor strategis guna mempercepat pembangunan Indonesia.
2. Development Investment
Fungsi kedua Danantara adalah sebagai badan pengelola investasi pembangunan. Pilar ini fokus pada investasi di sektor-sektor tertentu untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan mendorong pengembangan infrastruktur.
3. Asset Management
Pilar ini bertanggung jawab untuk mengoptimalkan aset-aset BUMN yang ada di luar APBN, menciptakan efisiensi, serta meningkatkan nilai aset tersebut. Berbeda dengan tugas INA yang menjalankan satu fungsi utama, yakni sebagai SWF untuk menarik investasi dan mengelola dana strategis. Dengan struktur yang lebih sederhana.
Skala yang Lebih Besar
Selain perbedaan fungsi, skala Danantara juga jauh lebih besar dibandingkan INA. Pada tahap awal, Danantara akan menaungi tujuh BUMN besar, di antaranya
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
- PT PLN (Persero)
- PT Pertamina (Persero)
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.,
- PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.
Apabila digabungkan, total aset tujuh BUMN ini mencapai hampir Rp9.000 triliun. Selain itu, Danantara juga akan menaungi INA, yang memiliki aset sekitar Rp163 triliun. Dengan demikian, total asset under management (AUM) Danantara diproyeksikan mencapai Rp9.049 triliun atau sekitar USD571,6 miliar.