Ridwan Kamil Siapkan Solusi Udara Bersih bagi Jakarta, dari Work from Home, hingga Peningkatan Ruang Terbuka Hijau
JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengatasi polusi udara yang terus memburuk di ibu kota. Berdasarkan data dari Jakarta Satu tahun 2024, ruang terbuka hijau (RTH) Jakarta saat ini baru mencapai 5,2 persen dari total luas wilayah, jauh di bawah target minimal yang diamanatkan undang-undang, yakni 30 persen.
Hal ini berkontribusi pada rendahnya kualitas udara Jakarta, dengan rata-rata indeks kualitas udara (Air Quality Index atau AQI) yang berada di kisaran 120-170, yang termasuk dalam kategori tidak sehat.
Polusi udara yang parah juga menyebabkan tingginya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Jakarta. Selama periode Januari hingga Juni 2023, tercatat sebanyak 638.291 kasus ISPA di DKI Jakarta, yang mencapai 35 persen dari total kasus secara nasional.
Kondisi ini diperparah oleh tingginya jumlah kendaraan di wilayah hukum Polda Metro Jaya, yang pada 2024 mencapai 24 juta unit—terdiri dari 19 juta sepeda motor, 4,3 juta mobil pribadi, 0,9 juta angkutan barang, dan 44 ribu bus.
Petisi Brawijaya Ancam Laporkan Bawaslu ke DKPP atas Dugaan Pelanggaran oleh Sejumlah Kades
Untuk mengatasi permasalahan ini, Ridwan Kamil mengusulkan beberapa solusi terintegrasi. “Kami ingin menghadirkan banyak Central Business District (CBD) di berbagai wilayah Jakarta, agar warga dapat tinggal, bekerja, dan berekreasi di satu area,” ungkapnya dalam debat ketiga Pilkada Jakarta, Minggu (17/11/2024).
Dengan konsep ini, pergerakan warga diharapkan berkurang, sehingga kemacetan dan polusi udara dapat ditekan.
Selain itu, pasangan Ridwan Kamil-Suswono juga mengusulkan penggiliran kebijakan Work from Home (WFH), sebuah gaya kerja yang dianggap efektif dalam mengurangi pergerakan dan emisi kendaraan selama pandemi Covid-19.
“Kami akan menggilir WFH untuk setiap sektor, agar warga tetap produktif, namun dengan pergerakan yang lebih minim, yang tentunya akan mengurangi kemacetan dan polusi,” jelas Ridwan Kamil.
Dalam upayanya menciptakan udara bersih, Ridwan Kamil berencana menerapkan teknologi sensor untuk memantau kualitas udara dan memberi peringatan kepada warga terkait kondisi polusi. “Kami juga akan menghadirkan truk embun yang sudah diterapkan di beberapa kota di China. Truk ini akan menyemprotkan embun setiap pagi untuk menangkap partikel polutan di udara, sehingga udara menjadi lebih bersih,” ungkapnya.
Selain solusi teknologis, pasangan RIDO juga mengusung program penanaman tiga juta pohon yang akan melibatkan warga Jakarta. Program ini terintegrasi dengan konsep DKI (Desentralisasi, Kolaborasi, dan Inovasi) yang diusungnya.
“Kita pasti bisa memberikan insentif kepada warga yang menanam pohon, dengan mengonversi ruang hijau privat menjadi carbon trading. Aplikasi akan mencatat data penanaman, sehingga warga tidak hanya mendapatkan lingkungan yang lebih hijau dan udara yang lebih bersih, tetapi juga manfaat finansial dari carbon trading,” tandasnya.
Debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 ini mengangkat tema Lingkungan Hidup dan Tata Kota, dengan enam sub tema yang meliputi penanganan banjir, penataan permukiman, penurunan emisi dan polusi udara, transisi energi terbarukan, pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, serta kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.
Ada Pelantikan Presiden Terpilih, Kereta ke Stasiun Gambir Berhenti di Jatinegara pada 20 Oktober
Sementara, para panelis yang menjadi panelis dalam debat ini adalah di antaranya, ada Anton Aliabbas, Dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina dan Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), Dr. Yayat Supriyatna, Pakar Tata Kota Universitas Trisakti, Harry Ara Hutabarat, Ketua Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta, Dr. Arisman, Pakar Lingkungan sekaligus Direktur Eksekutif Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Indonesia, Dr. Endang Sulastri, Dosen Ilmu Politik FISIP UMJ, Karyono Wibowo, Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) dan, Suci Fitriah Tanjung, Direktur Eksekutif WALHI Jakarta.