Jalanan di Pejaten Raya dan Kebon Baru Jaksel Rusak Usai Proyek Gorong-Gorong, DPRD DKI Angkat Bicara
JAKARTA – Anggota Dewan DPRD DKI Jakarta Nabilah Alhabsyi, melontarkan kritik tajam terhadap kinerja dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Bina Marga DKI Jakarta terkait kondisi jalan rusak yang terjadi di daerah Pejaten Raya dan jalan Asem baris Kebon Baru, Jakarta Selatan.
Protes ini muncul setelah Nabilah menerima banyak keluhan warga di daerah pemilihannya (dapil 8) Jakarta Selatan, mengenai rusaknya jalan di dua wilayah tersebut usai rampungnya proyek gorong-gorong sebagai harapan dan solusi mengatasi banjir kedepannya.
Nabilah kemudian mempertanyakan proyek gorong-gorong tersebut, yang menurutnya bukan memperbaiki kualitas infrastruktur, justru malah meninggalkan bekas kerusakan di jalanan yang sebelumnya dalam kondisi baik.
“Dalam Serap aspirasi kemarin, warga banyak mengeluh dan saya pun melihat dan merasakan sendiri jalan rusak bekas proyek gorong-gorong tersebut. Sangat membahayakan karena sudah menyebabkan masyarakat mengalami kecelakaan. Bahaya sekali. Saya saja yg naik mobil sangat tidak nyaman. Apalagi untuk para pengendara, sangatlah berbahaya," tegas Nabilah
"Dibenak saya jd timbul pertanyaan. Sesungguhnya proyek pembuatan gorong-gorong ini dilakukan untuk memperbaiki atau malah jd merusak fasilitas umum yang awal nya sdh baik tapi sesudahnya malah semakin rusak?” tambahnya.
Nabilah yang bertugas di dalam Komisi D ini juga mengungkapkan keprihatinan terhadap lambatnya respon perbaikan jalan rusak eks proyek yang seharusnya menjadi tanggung jawab dinas terkait. Disini ia mengkritik Dinas SDA dan Bina Marga yang dianggap terlalu lama mengambil tindakan untuk melakukan perbaikan namun malah saling melempar tanggung jawab dalam menyelesaikan kerusakan infrastruktur tersebut di lapangan.
“Sudah satu tahun sejak proyek gorong-gorong selesai, tetapi jalanan yang rusak sampai hari ini pun belum diperbaiki. Sampai kapan masyarakat harus menunggu bisa kembali menikmati akses jalan yang layak? Dinas terkait seharusnya segera bertindak, bukan malah menunda atau malah saling melempar tanggung jawab. Ini kan sangat mengganggu, dan sangat berbahaya bagi keselamatan warga yang melintas,” lanjutnya.
Dituntut Hukuman Mati, Terdakwa Kasus Sabu 35 Kilo Minta Keringanan Hukuman, PH: Mereka Hanya Kurir
Terakhir, legislator muda dari PKS ini mendesak kepada Dinas SDA ataupun Dinas Bina Marga untuk bisa segera mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat dalam proyek pembuatan gorong-gorong yang berakhir dengan rusaknya fasilitas jalan untuk masyarakat. Ia meminta kepada dinas yang bertanggung jawab untuk segera mengambil langkah konkret dengan turun ke lapangan dan menyelesaikan perbaikan jalan yang menjadi kebutuhan mendasar masyarakat di dapilnya.
"Jadi tidak bisa lagi ada alasan untuk masih menunda perbaikan jalan tersebut. Mau siapapun yang telah melakukan pengerjaan dalam proyek jalan ini harus segera merespons dengan melakukan tindakan nyata di lapangan. Masyarakat sudah menunggu terlalu lama untuk bisa kembali menikmati fasilitas jalan yg nyaman" tutupnya.
Kritikan tajam ini diharapkan dapat menjadi perhatian serius bagi instansi terkait agar segera mempercepat proses perbaikan jalan yang telah lama dikeluhkan. Bagi Nabilah, perbaikan infrastruktur jalan bukan hanya sekadar proyek, tetapi merupakan bentuk nyata pelayanan pemerintah daerah terhadap warganya yang sangat harus diprioritaskan apalagi kalau sudah berurusan dengan kenyamanan dan keselamatan warga masyarakat Jakarta.