Ridwan Kamil Bertekad Bakal Jadikan BUMD Jakarta Social Oriented
JAKARTA - Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Nomor Urut 1, Ridwan Kamil berencana akan mengubah haluan BUMD di Jakarta tak lagi mencari keuntungan atau profit oriented. Ia bertekad akan menjadikan BUMD di Jakarta sebagai social oriented.
Hal itu disampaikan Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, berdialog bertajuk "Ragam Perspektif Membangun Jakarta," di FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (15/11/2024). Mulanya, seorang mahasiwa bertanya terkait program social housing
Menurutnya, mewujudkan program itu sulit lantaran terbatasnya penghasilan masyarakat. Apalagi, kata dia, BUMD itu berorientasi untuk mencari keuntungan.
Merespon itu, Kang Emil pun heran kepapa daerah harus mengurusi BUMD. Sejatinya, kata dia, pemerintah itu fokus mengurus rakyat tak mengurus bisnis.
"Sebenernya punya pemikiran, kenapa sih Kepala Daerah harus ngurus BUMD gitu. Kan tugas pemerintah itu harusnya ngurus rakyat aja, nggak usah ngurus bisnis," kata Kang Emil.
Kendati pemerintah harus pikirkan BUMD, kata Kang Emil, seorang gubernur harus urusin teknis masalah bisnis perusahaan pelat merah daerah.
"Saya harus mikir RUPS, saya harus mikir ini untung, ini itu kan. Akhirnya energi si pemimpin yang harusnya serving people, akhirnya jadi serving business," tuturnya.
"Tiba-tiba kan rame kan, Jakarta punya saham bir, coba. dihubung-hubungkan ke pelayanan publik dan nggak nyambung juga. Nah hal-hal begitu menyertai," tuturnya.
Ia pun berencana akan mengkaji BUMD di Jakarta yang akan berfokus profit oriented dan social oriented. Salah satunya, hunian di Pasar Rumput yang akan dijadikan social oriented.
"Kan tujuan lahirnya BUMD serving si gubernur. Kalau gubernurnya bilang, kami fokus sosial orientied, kami nggak akan cari untung," kata Kang Emil.
"Yang penting warga Gen Z Jakarta dapat rumah murah, itu Rp1,1 jura kurangnya aja. Yang penting nggak rugi, bisa nggak Rp800 ribu (cicilannya), misalkan gitu ya. Nggak usah lah profit-profit, nggak akan saya tagih nanti di paripurna DPRD, kan bisa oleh political will. Nah itu keyakinan saya, jika ada political will maka pertanyaan tadi bisa diselesaikan," tandas Kang Emil.