5 Alasan Hubungan Toxic Seperti Lingkaran Setan, Jangan Sampai Terjebak!
Mengapa banyak orang terjebak dalam lingkaran setan hubungan yang toxic atau penuh kekerasan? Di balik keputusan untuk bertahan, terdapat sejumlah faktor kompleks yang mengakar, bukan hanya fisik tapi juga tantangan emosional. Oleh karena itu, korbannya membutuhkan banyak dukungan emosional dari orang-orang di sekitar.
Dirangkum dari Times Of India, Jumat (15/11/2024).,Arouba Kabir, profesional Kesehatan Emosional & Mental membagikan beberapa alasan mengapa orang tidak mudah untuk meninggalkan hubungan toxic atau penuh kekerasan:
1. Putus Asa
Orang-orang yang tetap berada dalam hubungan yang penuh kekerasan sudah memiliki harga diri yang rendah sejak awal atau seiring berjalannya waktu, pelecehan atau kekearasan yang dialami dapat mengikis harga diri seseorang dan membuat mereka merasa putus asa untuk bertahan hidup secara mandiri. Pengalaman buruk yang terus-menerus membuat mereka menyalahkan diri sendiri, merasa seolah-olah mereka tidak berharga dan tidak pantas mendapatkan hal yang lebih baik.
Terungkap Motif Sekelompok Pria di Sintang Tusuk Polisi, Tak Terima Diusir saat Pesta Miras
2. Tekanan Sosial dan Budaya
Harapan masyarakat, keyakinan agama, dan norma budaya seringkali membuat seseorang takut meninggalkan suatu hubungan, terutama pernikahan. mungkin takut akan penilaian, rasa malu, atau cibiran dari orang di sekitar mereka, terutama untuk pasangan yang sudah mempunyai anak.
3. Ikatan Trauma (Trauma Bonding)
Sikap panas dan dingin biasa terjadi dalam hubungan yang penuh kekerasan. Sikap ini tidak selamanya kasar, karena siklus pelecehan kekerasan dan kasih sayang, di mana pelaku kekerasan secara berkala menunjukkan kebaikan atau penyesalan kepada korban setiap hal itu terjadi. Sikap yang berubah-ubah ini membuat korban merasa terikat secara emosional dengan pelaku.
4. Harapan untuk Perubahan
Berpegang pada harapan bahwa pasangannya akan berubah atau hubungan akan membaik, terutama jika pelaku meminta maaf, berjanji untuk tidak melakukannya lagi dan menjadi lebih baik, atau menunjukkan penyesalan atas yang dilakukannya. Siklus pelecehan dan memulihkan hubungan menjadi lebih baik ini dapat menciptakan keterikatan yang sulit dihilangkan.
5. Takut akan Pembalasan
Dalam banyak hubungan yang toxic dan kekerasan, terdapat ketakutan yang serius akan pembalasan jika korban pergi meninggalkan pelaku. Penolakan menjadi utama yang terlintas di pikiran korban dan Pelaku kekerasan mungkin akan mengancam akan menyakiti korban, diri mereka sendiri, dan anak, jika pasangan tersebut memilikinya. Korban merasa tetap tinggal bersama dan melanjutkan hubungan lebih baik dibandingkan untuk pergi.
Memahami lima alasan ini menjadikan kita lebih aware dan dapat membantu memberikan dukungan yang positif terhadap individu atau orang disekitar kita yang sedang berjuang dengan keputusan yang rumit, karena hal ini tidak mudah untuk diselesaikan.