Jaga Keamanan Sirekap, KPU Gandeng BSSN dan Polisi
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku telah menggandeng Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), dan Polri untuk sama-sama menjaga keamanan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (Sirekap). Aplikasi alat hitung suara sementara ini pun akan digunakan dalam pilkada serentak 2024.
"Ya kita bareng-bareng sama mereka juga kok, saling menjaga dan tim semacam gugus tugas kita kan ada BSSN atau Cyberpolisi dan seterusnya," ujar Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin di Jakarta, kepada wartawan, Jumat (8/11/2024).
Dengan hal tersebut kata Afifudin penggunaan Sirekap di pilkada serentak ini tak hanya dipegang oleh KPU saja.
"Intinya sama-sama dijaga, sama-sama kita lihat bersama, bukan hanya KPU sendiri, intinya begitu," sambungnya.
Adapun sebelumnya, Komisioner KPU RI, Betty Epsilon Idroos mengklaim aplikasi Sirekap kini telah mengalami beberapa perbaikan sistem. Aplikasi ini diketahui sempat bermasalah saat digunakan di pemilu 2024.
"Ya, sirekap pilkada tahun 2024, alhamdulillah sudah mengalami beberapa perbaikan setelah mendapatkan masukan termasuk dari sidang Mahkamah Konstitusi (MK) yang lalu dan sebelum ini kami produksi kembali untuk diperbaiki," kata Betty kepada wartawan di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2024).
Selain itu KPU mengaku telah beberapa kali melakukan FGD dengan para pakar di bidangnya terkait aplikasi Sirekap ini. Agar Sirekap kata dia lebih bermanfaat untuk keberlangsungan pilkada 2024.
Betty merincikan, beberapa perbaikan dari aplikasi ini berupa bentuk formulir yang ditambahkan marker pada kolom dan baris. Hal itu kata dia mempengaruhi cara kerja sirekap dalam mengkonversi suara lebih cepat.
"Lalu kemudian selain marker, lalu architect kita perbarui dengan penambahan beberapa di ujung-ujung formulir, lalu kemudian untuk di kotak-kotak angka," katanya.
"Biasanya kan Bapak Ibu lihat yang seperti kalkulator itu, sekarang kami hapus sama sekali, sehingga OCR dan OMR dalam hal ini kalau untuk angka itu lebih kepada karakter. Jadi mesin sudah belajar terus menerus terhadap karakter angka 1, angka 2, angka 3 dan seterusnya sehingga dia mengenali angka lebih baik," sambungnya.
Dia menambahkan aplikasi ini kini memiliki fitur aritmatika guard, yang artinya bila ada kesalahan dalam perhitungan maka ada peringatan yang diketahui petugas KPPS.
"Lalu perbaikan selanjutnya yakni penambahan aritmatika guard. guard itu penjaga, jadi kalau misalnya 1 tambah 1 itu bukan 2, maka akan ada alert warna merah dan warna kuning dalam sistem sirekapnya mobile yang dipegang oleh KPPS," pungkasnya.