Unggul di Daerah Penentu, Trump Diproyeksi Menangi Pilpres AS 2024 

Unggul di Daerah Penentu, Trump Diproyeksi Menangi Pilpres AS 2024 

Global | okezone | Rabu, 6 November 2024 - 14:34
share

PHILADELPHIA - Fox News memproyeksikan Donald Trump dari Partai Republik memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) AS mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat. Trump berhasil bangkit setelah 4 tahun meninggalkan Gedung Putih.

Media lain belum mengumumkan hasil pemilihan.

Di West Palm Beach, Florida, lokasi Trump dijadwalkan berbicar kepada pendukungnya, kerumunan bersorak dan meneriakkan, "USA! USA! USA!" ketika Fox News menyatakannya sebagai pemenang, dilansir Reuters, Rabu (6/11/2024).

Trump telah memenangkan negara bagian yang menjadi penentu kemenangan, yaitu North Carolina dan Georgia. Selain itu, Trump memimpin di beberapa negara bagian lainnya. Demikian laporan Edison Research.

Mantan presiden tersebut menunjukkan kekuatan di seluruh wilayah negara, meningkatkan kinerjanya pada 2020 di mana pun, mulai dari daerah pedesaan hingga pusat kota.

Partai Republik memenangkan mayoritas Senat AS setelah mengalahkan kursi Demokrat di West Virginia dan Ohio. Tidak ada satu pun partai yang tampaknya memiliki keunggulan dalam perebutan kendali DPR, tempat Partai Republik saat ini memegang mayoritas tipis.

Trump memasuki Hari Pemilihan dengan peluang 50-50 untuk merebut kembali Gedung Putih. Ini jadi perubahan haluan yang luar biasa dari 6 Januari 2021, ketika banyak pakar menyatakan karier politiknya telah berakhir. Hari itu, segerombolan pendukungnya menyerbu Kongres dalam upaya keras untuk membatalkan hasil pemilihan 2020.

Trump memperoleh lebih banyak dukungan dari warga Hispanik, pemilih yang secara tradisional adalah Demokrat, dan di antara rumah tangga berpenghasilan rendah yang sangat merasakan dampak kenaikan harga sejak pemilihan presiden terakhir pada tahun 2020. Hal ini menurut jajak pendapat dari Edison.

Trump memenangkan 45 pemilih Hispanik secara nasional, tertinggal dari Harris dengan 53 tetapi naik 13 poin persentase dari tahun 2020.

Sekitar 31 pemilih mengatakan ekonomi adalah isu utama mereka. Mereka memilih Trump dengan margin 79 berbanding 20, menurut jajak pendapat. Sekitar 45 pemilih di seluruh negeri mengatakan situasi keuangan keluarga mereka lebih buruk hari ini daripada empat tahun lalu. mereka mendukung Trump 80 berbanding 17.

 

Investor global semakin memperkirakan kemenangan Trump pada Selasa malam. Saham berjangka AS dan dolar menguat, sementara imbal hasil Treasury naik dan bitcoin naik. Semuanya ditandai oleh analis dan investor sebagai perdagangan yang mendukung kemenangan Trump.

Di Howard University, tempat pesta besar diadakan untuk Harris, para pendukung berbondong-bondong meninggalkan tempat. Ini sebagai langkah mengantisipasi bahwa wakil presiden tidak akan berpidato di hadapan khalayak pada Selasa malam.

Cedric Richmond, salah satu ketua kampanye Harris, berbicara singkat kepada khalayak dan mengatakan Harris tidak akan berbicara. 

"Kita masih harus menghitung suara," katanya. 

"Kita masih memiliki negara bagian yang belum ditentukan."

Trump Ungkap Kinerja 2020

Trump memperoleh lebih banyak suara daripada yang diperolehnya empat tahun lalu di hampir setiap sudut negara.

Pada pukul 12.30 dini hari waktu setempat, para pejabat hampir menyelesaikan penghitungan suara di lebih dari 1.600 daerah – sekitar setengah dari negara. Perolehan suara Trump naik sekitar 2 poin persentase dibandingkan dengan tahun 2020. Ini mencerminkan pergeseran yang luas jika tidak terlalu dalam dalam dukungan warga Amerika untuk presiden yang mereka gulingkan empat tahun lalu.

Ia meningkatkan perolehan suaranya di daerah pinggiran kota, daerah pedesaan, dan bahkan beberapa kota besar yang secara historis menjadi basis dukungan Demokrat; di daerah berpendapatan tinggi dan daerah berpendapatan rendah; dan di tempat-tempat yang penganggurannya relatif tinggi dan di tempat-tempat yang sekarang berada pada rekor terendah.

Harris telah mengandalkan margin besar di antara para pemilih perkotaan dan pinggiran kota. Namun, dukungannya di tempat-tempat tersebut berkurang di belakang Presiden Joe Biden dalam pemilihan 2020.

Hampir tiga perempat pemilih mengatakan demokrasi Amerika terancam, menurut jajak pendapat keluar. Ini yang menggarisbawahi kedalaman polarisasi di negara tempat perpecahan semakin tajam selama persaingan yang sangat ketat. Trump menggunakan retorika yang semakin apokaliptik sambil memicu ketakutan yang tidak berdasar bahwa sistem pemilu tidak dapat dipercaya. Harris memperingatkan bahwa masa jabatan kedua Trump akan mengancam fondasi demokrasi Amerika.
 

Topik Menarik