Donald Trump Menangi North Carolina dan Georgia, Peluang Kamala Harris Makin Tipis
PHILADELPHIA – Media dan penyedia data telah memproyeksikan kemenangan mantan Presiden Donald Trump di negara bagian penentu North Carolina dan Georgia dalam pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024, Selasa, (5/11/2024). Ini membuat Trump semakin dekat untuk kembali ke Gedung Putih, dan semakin mempersempit peluang kemenangan saingannya calon dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris.
Selain North Carolina dan Georgia, Fox News memproyeksikan bahwa Trump telah memenangkan negara bagian Pennsylvania, yang juga merupakan “medan pertempuran” (battleground state), yang jika terealisasi praktis menutup peluang Harris.
Saat ini Trump diproyeksikan telah mendapatkan 246 suara elektoral college, dari 270 yang dibutuhkan. Dengan kemenangan di Pennsylvania yang memiliki 19 suara eletoral college, Trump hanya membutuhkan 5 suara elektoral lagi untuk mencapai threshold.
Trump memasuki Hari Pemilihan dengan peluang 50-50 untuk merebut kembali kursi di Gedung Putih, yang merupakan perubahan besar dari posisinya pada 6 Januari 2021, saat pendukungnya menyerbu Gedung Capitol dalam upaya membatalkan pengumuman hasil Pilpres 2020 dan kemenangan Joe Biden. Saat itu banyak yang meyakini bahwa karier politik Trump sudah berakhir dan dia akan berakhir di penjara.
Menurut jajak pendapat dari Edison, Trump memperoleh lebih banyak dukungan dari warga Hispanik, pemilih yang secara tradisional mendukung Partai Demokrat, dan di antara rumah tangga berpenghasilan rendah yang sangat merasakan dampak kenaikan harga sejak pemilihan presiden terakhir tahun 2020.
Di Howard University, Washington tempat diadakannya pesta besar untuk Harris, para pendukung berbondong-bondong meninggalkan lokasi, mengantisipasi bahwa sang wakil presiden tidak akan berpidato di hadapan khalayak pada Selasa malam.
"Kami masih harus menghitung suara," kata Cedric Richmond, salah seorang ketua tim kampanye Harris, sebagaimana dilansir Reuters. "Masih ada negara bagian yang belum diumumkan."
Tim kampanye Trump mengisyaratkan bahwa ia mungkin akan mengumumkan kemenangan pada malam pemilihan meskipun jutaan surat suara belum dihitung, seperti yang dilakukannya empat tahun lalu.