Trump Tuding Ada Kecurangan Besar-besaran Pilpres AS di Philadelphia

Trump Tuding Ada Kecurangan Besar-besaran Pilpres AS di Philadelphia

Global | okezone | Rabu, 6 November 2024 - 07:10
share

PALM BEACH – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut ada banyak laporan dugaan kecurangan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di kota terbesar di Pennsylvania, Philadelphia. Trump bersaing ketat dengan lawannya dari Partai Demokrat Kamala Harris di negara bagian medan tempur (battleground states), salah satunya adalah Pennsylvania.

Dalam postingan di media sosial Truth Social pada Selasa, (5/11/2024), Trump menyatakan bahwa "ada banyak pembicaraan tentang KECURANGAN besar-besaran di Philadelphia", tanpa menjelaskan lebih lanjut. Dia memperingatkan bahwa "Penegakan hukum akan segera dilakukan".

Departemen Kepolisian Philadelphia mengatakan kepada CNN bahwa mereka tidak mengetahui adanya pelanggaran atau penyimpangan pemungutan suara yang terjadi di negara bagian itu yang mengharuskan keterlibatan penegak hukum.

 

Komisaris Kota Philadelphia, Seth Bluestein, telah menolak dugaan kecurangan yang diajukan Trump, dengan menyatakan dalam sebuah posting di X bahwa "sama sekali tidak ada kebenaran dalam tuduhan ini" dan bahwa pemungutan suara telah "aman dan terjamin."

Sebelumnya Trump menerbitkan sebuah video di platform media sosialnya yang menyatakan bahwa Partai Republik "berhasil dengan sangat baik," menyerukan para pendukungnya untuk tetap patuh dan memastikan mereka "masuk dan memilih."

Komite Nasional Partai Republik juga telah meluncurkan sebuah kampanye yang dijuluki 'Lindungi Pemilih' yang mendesak warga AS untuk "tetap patuh" apa pun yang terjadi.

 

"Jika Anda berada di sana sebelum penutupan resmi tempat pemungutan suara, jangan biarkan siapa pun mengintimidasi atau memaksa Anda keluar dari aturan," demikian bunyi pesan yang dikeluarkan oleh Partai Republik. Para pemilih juga didorong untuk melaporkan masalah apa pun di tempat pemungutan suara atau kecurigaan kecurangan pemilih ke situs web resmi kampanye tersebut.

Berbagai jajak pendapat yang dilakukan menjelang pemilihan menunjukkan bahwa baik kandidat Partai Republik maupun Demokrat tidak memiliki keunggulan yang menentukan dalam pemungutan suara. Sementara itu, menurut jajak pendapat keluar CBS News, lebih dari separuh pendukung Trump mengatakan mereka tidak yakin bahwa pemungutan suara hari Selasa dilakukan secara adil. Pada saat yang sama, 88 pendukung Harris percaya pada integritas suara.

Topik Menarik