Ferry Juliantono Ditunjuk Prabowo Jadi Wamenkop, Hamdan Zoelva: dari Penjara ke Istana

Ferry Juliantono Ditunjuk Prabowo Jadi Wamenkop, Hamdan Zoelva: dari Penjara ke Istana

Nasional | okezone | Selasa, 22 Oktober 2024 - 22:14
share

JAKARTA - Pengurus Pusat Syarikat Islam (PP SI) menggelar tasyakuran di Markas Besar SI di Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2024). Diketahui, Sekretaris Jenderal PP Syarikat Islam Ferry Juliantono ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Koperasi.

Presiden PP Syarikat Islam, Hamdan Zoelva, mengatakan Syarikat Islam gerakan ekonomi rakyat, sesuai visi misi SI yakni mengurusi ekonomi rakyat.

“Meski SI sudah sangat lama berdiri dan sangat berpengalaman lama, SI tak akan kembali dalam bentuk partai politik bukan kapok meski pernah besar,” ujar Hamdan.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini meminta, Ferry jangan lupa terhadap rakyat meski sudah menjadi pejabat tinggi.

"Boleh berpolitik tapi  jangan lupa mengurus ekonomi rakyat, Ferry dari muda sudah jadi aktivis dan pernah di penjara. Sekarang ini diberi kesempatan masuk ke negara jadi Wamen, boleh dikata dari penjara ke Istana lah," tutup Hamdan sambil bercanda

Dalam kesempatan yang sama, Ferry Juliantono mengatakan, ayah dari Presiden Prabowo adalah pendiri induk koperasi pegawai negeri sedangkan kakek Prabowo adalah sahabat Bung Hatta sesama tokoh pendiri koperasi Indonesia.

"Momen sejarah kejayaan, kebesaran  koperasi yang menjadi soko guru perekonomian akan di bangkitkan kembali. Aset koperasi saat ini hanya Rp200 Triliun, dibandingkan dengan BUMN punya aset 10 ribu sedangkan pihak salah satu pihak swasta saja punya Rp1.500 triliun,”ungkapnya.

Tugas Kemenkop kata dia adalah berusaha menaikan aset koperasi agar mengurangi jurang yang besar dominasi swasta atau dominasi konglomerasi dengan koperasi sebagai aset usaha milik rakyat kecil. 

Menurut Ferry, untuk memperbesar aset koperasi pada periode pertama pemerintahan ini harus di ambil kebijakan extra ordinari dan out off the box.

 

"Pemisahan Kemenkop dan kementerian UMKM ini ada hikmahnya jika selama ini koperasi identik dengan usaha kecil maka sebenarnya koperasi juga bisa masuk sektor besar seperti perhotelan, pengelolaan sumber daya alam, punya kapal tanker,”ujarnya.

“Untuk itu Kemenkop mengusulkan ke KemenPANRB agar Kemenkop bisa jadi klaster kelompok 2 dengan great B agar anggaran untuk koperasi bisa bertambah punya kepanjangan tangan sampai ke Kabupaten kota untuk menambah daya dorong yang besar gerakan koperasi,"sambung Ferry.

Ferry memberi contoh bukti bahwa koperasi di Muara Enim, Sumatera Selatan mampu masuk ke sektor pengelolaan minyak ex Pertamina dengan 15 barel per hari.

Kemudian program Kemenkop tahun 2025 nanti adalah  agar 10 persen energi  di PLN dengan energi hijau dari limbah sawit di kelola koperasi sebagai bahan baku untuk PLN dengan berkoordinasi dengan kementerian Agraria agar koperasi juga bisa masuk ke perkebunan, CPO dan  produk turunanannya hingga target aset koperasi sampai Rp1.000 triliun bisa tercapai.

"Tangggal 23 Oktober nanti rapat kabinet pertama, kita mencoba menyakinkan bapak Presiden agar Kemenkop di naikkan ke kementerian great B dan pengadaan sarana pertanian di kembalikan ke koperasi untuk menjamin usaha petani,"tutup Ferry.

Topik Menarik