Sebut Mi Instan Tak Berbahaya, Dokter Tirta Beberkan Cara Konsumsinya Supaya Bergizi

Sebut Mi Instan Tak Berbahaya, Dokter Tirta Beberkan Cara Konsumsinya Supaya Bergizi

Gaya Hidup | okezone | Senin, 23 September 2024 - 14:30
share

MI instan bisa dibilang jadi salah satu makanan paling familiar dikonsumsi banyak orang. Pria, wanita, tua, muda, suka dengan makanan instan satu ini. Ya, rasanya, jarang sekali melihat orang yang tidak suka dengan mi instan, baik itu yang digoreng atau pun yang disajikan berkuah. 


Apalagi, mi instan kerap dijadikan menu makanan andalan banyak orang, misalnya anak-anak kos hingga kaum perantau di kala tanggal tua karena harganya yang murah. 


Namun, seiring dengan ketenaran mi instan, familiar juga imej bahwa konsumsi mi instan berbahaya bagi kesehatan. Terutama, jika dikonsumsi dalam jangka panjang. 


Namun, baru-baru ini ramai pernyataan Dokter Tirta yang menyebut bahwa sebetulnya dirinya  tidak sepakat jika mi instan disebut berbahaya. Alih-alih menyebutnya berbahaya, dokter nyentrik satu ini menilai, mi instan lebih tepat disebut sebagai makanan yang tidak bergizi. 

"Siapa yang bilang mi instan berbahaya?," ujar dokter Tirta, dikutip dari siaran kanal Youtube Podcast Samuel Christ, Senin (23/9/2024) 

 


Ia bahkan mempertanyakan literatur atau jurnal yang memang bisa membuktikan bahwa makan mi instan memang benar-benar berbahaya bagi kesehatan seperti yang selama ini diklaim. 


"Saya tantang, suruh ada jurnalnya. Suruh kasih jurnalnya. Apa yang mengatakan mi instan berbahaya? Bahayanya harus jelas. Apakah kamu makan mi instan 50 hungkus per hari?, serunya lagi. 

Dokter Tirta menilai, masyarakat sebenarnya banyak yang salah kaprah karena mengganggap mi instan sama bahayanya dengan racun.  Ia menerangkan, padahal, berdasarkan penelitian, mi instan justru bisa jadi makanan yang bergizi dengan catatan jika dimakan menggunakan tambahan sayur dan protein seperti daging atau telur.  

"Nah yang jadi masalah adalah, kita itu memandang makanan (mi instan) itu berbahaya kayak racun. Mi instan ini tujuannya digunakan untuk survival," kata dr. Tirta lagi. 

Ia melanjutkan, berdasarkan penelitian yang ia baca, Dokter Tirta mengungkap bahwa campuran sayur-sayuran dan beberapa tambahan makanan mengandung protein tersebut bisa mengurangi dampak buruk pengawet yang terkandung dalam mi instan. 

 

"Ternyata dari penelitian, jika mi instan dimakan menggunakan sayur, telur, daging, ya jadi ada gizinya lah. Jadi mi instan itu jika dicampur menggunakan sayur yang pure sayur, dan menggunakan daging, atau telur rebus dua, itu mengurangi efek dari pengawetnya," paparnya panjang lebar. 

Dokter Tirta lantas kembali menegaskan, mi instan pada dasarnya tidak berbahaya. Hanya saja, jika dimakan tanpa tambahan sayur dan protein, mi instan menjadi makanan yang tidak punya gizi dan hanya sebatas menjadi makanan yang cuma membuat perut kenyang saja, tapi tidak memberikan gizi ke dalam tubuh. 

"Yang jadi masalah, apa yang jadi masalah? Dia (mi instan) bukan berbahaya. Tapi enggak ada gizinya. Kalau mi instan tok, ya jadi cuma membuat kenyang. Tidak ada gizinya selain cuma sebagai sumber energi," pungkas dr. Tirta  
 

Topik Menarik