Kandungan Sulfur Pertalite dan Pertamax Ron 92 Tinggi, Ini Bahayanya bagi Kendaraan

Kandungan Sulfur Pertalite dan Pertamax Ron 92 Tinggi, Ini Bahayanya bagi Kendaraan

Terkini | okezone | Selasa, 17 September 2024 - 11:39
share

JAKARTA - Pemerintah mengakui bahan bakar minyak (BBM) subsidi yakni Pertalite memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Kandungan sulfur yang tinggi ini bisa berdampak pada kendaraan bermotor. 

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan kandungan sulfur Pertalite ada di angka 500 ppm. Sementara standar yang dianjurkan dalam aturan adalah 50 ppm. Karena itu, pemerintah ingin meningkatkan kualitas BBM subsidi, tanpa menaikkan harganya. 

"Harga enggak naik, kualitasnya yang kita perbaiki. Ini tidak seperti 2022 yang kita naikkan harga BBM subsidi. Ini benar-benar kita mau ada perbaikan kualitas, tapi tidak ada beban APBN," kata Kaimuddin di gedung Kemenko Marves, Jakarta Pusat, belum lama ini. 

Tak hanya Pertalite, ternyata Pertamax yang memiliki RON 92 juga memiliki kandungan sulfur cukup tinggi. Berdasarkan laman resmi Pertamina, kandungan sulfur di Pertamax mencapai 130 ppm. Padahal, Pertamina mengklaim Pertamax merupakan jenis BBM berkualitas yang dapat membuat mesin lebih bersih dan pembakaran lebih baik. 

Kandungan sulfur yang tinggi pada bahan bakar bisa menyebabkan mesin mengalami kerusakan. Melansir Tutorchase, Selasa (17/9/2024), kualitas bahan bakar sangat dipengaruhi oleh kandungan sulfurnya. Sulfur merupakan unsur alami dalam minyak mentah, sering kali terdapat dalam bahan bakar dalam jumlah yang bervariasi. 

Bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi yang dibakar akan menghasilkan sulfur dioksida (SO2), gas berbahaya yang berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan. Hal ini sangat memprihatinkan karena sulfur dioksida merupakan penyebab utama hujan asam.

Kandungan tersebut dapat merusak ekosistem, merusak bangunan dan infrastruktur, serta menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia dan hewan.

 

Selain itu, kandungan sulfur pada bahan bakar dapat mempengaruhi efisiensinya. Bahan bakar dengan sulfur tinggi cenderung menghasilkan energi panas yang lebih sedikit ketika dibakar dibandingkan bahan bakar dengan sulfur rendah. 

Artinya, kendaraan atau mesin yang menggunakan bahan bakar sulfur tinggi mungkin memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan jumlah energi yang sama. Hal ini membuat konsumsi bahan bakar menjadi boros.

Kandungan sulfur dalam bahan bakar berperan penting dalam menentukan kualitasnya. Bahan bakar belerang tinggi dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, kerusakan mesin, dan penurunan efisiensi, sehingga kurang diminati dibandingkan bahan bakar belerang rendah. 

Oleh karena itu, mengurangi kandungan sulfur dalam bahan bakar merupakan langkah penting menuju peningkatan kualitas bahan bakar dan mendorong kelestarian lingkungan.
 

Topik Menarik