Soal Insiden di Acara Pagar Nusa Sukoharjo, Polisi Bentuk Timsus Usut Pelanggaran Personel

Soal Insiden di Acara Pagar Nusa Sukoharjo, Polisi Bentuk Timsus Usut Pelanggaran Personel

Terkini | okezone | Senin, 16 September 2024 - 12:18
share

JAKARTA - Acara pembaiatan warga baru Pagar Nusa di Sukoharjo diwarnai insiden tindakan represif oleh kepolisian. Bahkan diduga aparat melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). 

Terkait hal itu, Ketua Umum Pagar Nusa, Gus Muchamad Nabil Haroen, menyampaikan keprihatinan mendalam atas tindakan represif yang terjadi. Pernyataan itu disampaikan  usai dilakukannya rapat terbatas pada 14 September 2024 di kediaman Ketua PCNU Sukoharjo, yang dihadiri oleh Pimpinan Pusat Pagar Nusa, Pimpinan Wilayah Jawa Tengah, serta tim hukum.

“Menyakiti anggota saya adalah memanggil badai dalam jiwa saya, karena di setiap goresan mereka, tumbuh kekuatan tak terbendung yang akan menghantam balik dengan seluruh nyala keberanian. Menyenggol anggota saya, berarti menyenggol saya. Karena mereka adalah bagian dari keluarga besar saya,” kata Gus Nabil sapaan akrabnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/9/2024).

Adapun rapat tersebut juga menghasilkan kesepakatan bahwa Pagar Nusa akan melanjutkan langkah hukum yang diperlukan untuk menuntut keadilan atas insiden ini dan memastikan bahwa hubungan baik dengan Polri tetap terjaga melalui jalur yang benar. 

Dalam hal ini, diduga polisi melakukan pemukulan, penendangan, dan penodongan senjata kepada anggota Pagar Nusa tanpa adanya perlawanan. 

Mereka menilai, polisi bertindak tanpa memperhatikan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan tidak mengindahkan etika.

Lebih dalam, Gus Nabil mengungkapkan kekhawatiran bahwa jika tindakan represif seperti ini terus berlanjut, pencak silat, sebagai warisan budaya bangsa, bisa terancam punah. 

“Saya nyaris tidak pernah melihat tindakan arogansi seperti ini menimpa bela diri impor. Tapi terhadap pencak silat, warisan luhur bangsa kita, kekerasan seperti ini seolah menjadi hal biasa,” ujarnya.

 

Ia mengingatkan bahwa pencak silat adalah bagian dari identitas bangsa yang seharusnya dijaga dan dilestarikan, bukan dipinggirkan atau dihancurkan oleh tindakan represif aparat.

Gus Nabil menegaskan bahwa Pagar Nusa tidak akan tinggal diam dalam memperjuangkan keadilan. 

“Inilah saatnya kita bangkit, berdiri tegak, dan bersatu menjaga kehormatan pencak silat. Pagar Nusa akan terus melangkah dengan kepala tegak, memperjuangkan keadilan dan menjaga warisan bangsa ini dari kepunahan,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit menyampaikan bahwa telah membentuk tim khusus untuk mengevaluasi kinerja anggota, terutama terkait kepatuhan terhadap SOP (Standar Operasional Prosedur) terkait insiden tersebut. 

“Kami telah membentuk tim khusus yang akan mengevaluasi apabila ada anggota yang berbuat tidak sesuai dengan SOP maka akan di tindak tegas dan ditindaklanjuti dan hasilnya akan saya sampaikan bersama-sama ,” ucap Sigit dikonfirmasi Okezone terpisah.

Bahkan, Sigit langsung melakukan silahturahmi dan koordinasi dengan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Sukoharjo, H. Khomsun Nur Arif, di Perum Joho Baru, Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo, pada Pada Minggu, 15 September 2024. 

 

Dalam pertemuan tersebut, Kapolres Sukoharjo mengajak semua pihak, termasuk anggota PSNU Pagar Nusa, anggota Polri, TNI, Tokoh Agama, serta ormas-ormas di Kabupaten Sukoharjo, untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas.

“Saya mengajak seluruh anggota Pagar Nusa dan seluruh anggota Polri, serta seluruh perguruan perguruan yang ada di Sukoharjo  untuk menjaga keamanan dan ketertiban dan saling menjaga kondusifitas, mari kita jaga keamanan dan ketertiban, baik dan bagusnya Sukoharjo bukan hanya tanggung jawab Polri namun juga tanggung jawab kita semua baik itu Polri, Tni, Pemda, tokoh agama dan tokoh masyatakat serta ormas ormasnya,“ paparnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Sukoharjo, H. Khomsun Nur Arif, juga menyampaikan pentingnya menjaga kondusifitas dan persatuan. Ia mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama, khususnya Pagar Nusa, untuk menjaga kedamaian. 

“Saya imbau seluruh masyarakat khususnya warga Nahdatul Ulama dan lebih khususnya anak anak saya di Pagar Nusa, mari kita bersama sama menjaga Sukoharjo ini tetap kondusif aman dan tertib. terkait dengan  beberapa hal yang harus kita selesaikan dan kita bicarakan bersama, Insya allah dalam setiap pertemuan akan kita bicarakan dengan pihak keamanan baik dari Polri maupun TNI, sehingga apa yang sudah terjadi mari kita duduk bersama dan kita selesaikan dengan sebaik baiknya agar Sukoharjo tetap kondusif selama lamanya.“ tuturnya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Cabang PSNU Pagar Nusa Sukoharjo, Edi Rusmidi yang mengucapkan terima kasih kepada aparat Kepolisian  yang telah mengamankan kegiatan pengesahan warga baru Pagar Nusa.

Ia juga mengimbau kepada warga Pagar Nusa untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban.

" Saya sangat berterima kasih kepada Polri yang telah mengamankan acara pembaiatan Pagar Nusa Sukoharjo, semoga menjadi berkah,  Semoga Sukoharjo tetap aman dan kondusif, karena damai itu indah," tutupnya.

Topik Menarik