Wall Street Melesat Didorong Data Inflasi AS

Wall Street Melesat Didorong Data Inflasi AS

Terkini | okezone | Jum'at, 13 September 2024 - 08:02
share

JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat. Wall Stret mendapat sentimen positif setelah data inflasi AS memperkuat bahwa Federal Reserve akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Dow Jones Industrial Average naik 235,06 poin, atau 0,58 menjadi 41.096,77, S&P 500 naik 41,63 poin, atau 0,75 menjadi 5.595,76 dan Nasdaq Composite naik 174,15 poin, atau 1,00 menjadi 17.569,68.

Indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik 0,2 pada bulan Agustus, dibandingkan dengan estimasi pertumbuhan 0,1. Angka inti, yang tidak memperhitungkan harga pangan dan energi yang fluktuatif, naik 0,3 atau lebih tinggi dari perkiraan 0,2.

Secara terpisah, klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara mencapai 230.000 untuk minggu yang berakhir pada 7 September, sesuai dengan estimasi.

"Data minggu ini cukup banyak mengonfirmasi bahwa kita tidak mungkin mengalami pendaratan keras dan bahwa kita berada dalam pendaratan lunak," kata Presiden Chase Investment Counsel Charlottesville, Peter Tuz, dilansir dari Investing, Jumat (13/9/2024).

"Selama investor melihat pemangkasan suku bunga dan jalan ke depan untuk pemangkasan suku bunga, mereka gembira dengan prospek di pasar saham dan khususnya sektor yang lebih berkembang," ujarnya.

Serangkaian data ketenagakerjaan dan pertumbuhan ekonomi yang melemah dalam beberapa minggu terakhir telah memicu beberapa taruhan pada pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps yang lebih besar dari biasanya oleh Fed, tetapi taruhan ini telah memudar setelah laporan inflasi hari Rabu.

Sementara pada hari Kamis taruhan berfluktuasi, pedagang masih bertaruh pada peluang 69 bahwa bank sentral AS memangkas suku bunga hanya sebesar 25 bps saat bertemu pada tanggal 17-18 September, menurut FedWatch Tool milik CME. Ini akan menjadi pemangkasan suku bunga pertama sejak Maret 2020.

Russell 2000 yang berkapitalisasi kecil dan lebih sensitif terhadap ekonomi mengungguli dengan kenaikan 1,2 persen.

"Mungkin ada perburuan harga murah. Saham berkapitalisasi kecil adalah area yang tertinggal sepanjang tahun dan cenderung sensitif terhadap suku bunga, jadi jika suku bunga turun, itu mungkin berdampak lumayan," kata Chuck CEO Horizon Investment Services Hammond, Carlson.

Topik Menarik