India Tolak Yuan China Gantikan Dolar AS, BRICS Mulai Retak?

India Tolak Yuan China Gantikan Dolar AS, BRICS Mulai Retak?

Terkini | okezone | Sabtu, 6 Juli 2024 - 13:01
share

JAKARTA - KTT SCO 2024 melihatkan ketidakpuasan India yang semakin meningkat terhadap China dan kemajuannya dalam mendorong yuan China untuk penyelesaian perdagangan bukan dolar AS.

Dilema pertama muncul pada saat Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi, memutuskan untuk tidak menghadiri KTT SCO 2024 di Kazakhstan.

Melansir dari laporan Watcher Guru, Sabtu (6/7/2024) Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar, menghadiri acara tersebut dengan sebuah delegasi. China memajukan agenda dedolarisasi pada KTT SCO 2024 yang berlangsung selama dua hari.

Mitranya, Rusia, juga mendukung sikap China untuk menggunakan mata uang lokal untuk perdagangan dan bukan dolar AS.

Rusia ingin pembeli minyak mentahnya membayar dalam mata uang yuan atau rubel Rusia. Kedua negara ini ingin meyakinkan para anggota SCO untuk berdagang dengan mata uang lokal dan mengesampingkan dolar AS.

India tidak senang dengan dorongan ini karena negara ini tidak tertarik untuk menggunakan yuan China untuk pembayaran. Pemerintahan Modi berfokus pada penggunaan dolar AS dan ingin menghindari yuan Cina. India menghemat USD7 miliar dalam nilai tukar dengan membayar yuan China dan rubel Rusia untuk minyak dari Rusia pada 2022.

Topik Menarik