5 Pekerja Migran Indonesia Ditembak Otoritas Maritim Malaysia di Selangor, 1 Tewas

5 Pekerja Migran Indonesia Ditembak Otoritas Maritim Malaysia di Selangor, 1 Tewas

Nasional | medan.inews.id | Minggu, 26 Januari 2025 - 13:37
share

JAKARTA, iNewsMedan.id  - Nasib tragis menimpa para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sedang bekerja di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

Dalam sebuah insiden penembakan yang dilakukan oleh otoritas Maritim Malaysia atau  Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) pada Jumat (24/1), satu PMI tewas  dan empat lainnya mengalami luka-luka. 

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia  (P2MI), Christina Aryani, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini.

Dia mengatakan kejadian ini berlangsung pada Jumat, 24 Januari 2025, pukul 03.00 dini hari, di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.  

Christina Aryani, menjelaskan bahwa insiden ini bermula dari patroli rutin petugas APMM yang menemukan kapal berisi lima PMI berstatus unprosedural melintas di perairan Tanjung Rhu.

Dalam operasi ini, terjadi penembakan yang mengakibatkan;  1 PMI meninggal dunia; 1 PMI dalam kondisi kritis; 3 PMI lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit di Selangor.  

 

 “Kami atas nama Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) turut berduka atas meninggalnya seorang PMI akibat insiden ini. Kami juga mendoakan agar empat korban lainnya segera diberi kesembuhan.”  

P2MI secara tegas mengecam tindakan APMM yang dinilai menggunakan kekuatan berlebihan (excessive use of force).  
 
“Kami mengecam keras penggunaan kekuatan yang tidak proporsional oleh petugas APMM. Ini adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia yang harus segera ditindaklanjuti.”  

Untuk memastikan keadilan bagi para korban, Kementerian P2MI  meminta Pemerintah Malaysia segera menyelidiki insiden ini secara transparan dan mengambil tindakan hukum tegas terhadap petugas yang terbukti bersalah.  

"Kami juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI serta Atase Polisi di KBRI Kuala Lumpur untuk memastikan akses kekonsuleran kepada para korban," ujarnya.  

Selain itu bantuan kepada korban dan keluarga dengan merawat di rumah sakit. Sementara Keluarga korban diberikan pendampingan, termasuk bantuan hukum dan fasilitasi pemulangan jenazah.  
  
"P2MI juga sedang menelusuri asal daerah korban untuk memastikan keluarga mereka mendapat perhatian yang layak,"  

P2MI akan mendorong pertemuan bilateral dengan Pemerintah Malaysia guna merumuskan protokol penanganan migran unprosedural yang lebih manusiawi.  
   
“Insiden ini menjadi pengingat penting bahwa keselamatan pekerja migran harus menjadi prioritas. Kami berharap langkah ini dapat mencegah tragedi serupa di masa depan,” kata dia. 

Topik Menarik