Profil Letkol Laut Romi Habe Putra, Ajudan Presiden Prabowo Berpengalaman Pimpin Kapal Perang
Profil Letkol Laut (P) Romi Habe Putra dapat diketahui dari artikel berikut ini. Abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 2002 itu salah satu perwira yang diajukan sebagai ajudan Presiden Prabowo Subianto.
Total ada empat perwira yang disodorkan menjadi Ajudan Presiden Prabowo Subianto. Selain, Romi Habe Putra dari TNI AL, ada pula Kolonel Inf Wahyo Yuniartoto dari TNI AD, Kolonel Pnb Anton Pallaguna dari TNI AU, dan Kombes Pol Ahrie Sonta dari Polri.
"TNI AL telah menyeleksi sejumlah kandidat terbaiknya sejak September-Oktober dari tingkat Mabes TNI Angkatan Laut kemudian Setmilpres untuk ajudan Presiden, kemudian dari rangkaian proses seleksi itu, kandidat yang terpilih dari TNI AL Letkol Laut (P) Romi Habe Putra," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady, Selasa (22/10/2024).
Baca juga: Profil Kolonel Pnb Anton Pallaguna, Calon Ajudan Presiden Prabowo Subianto
Profil Letkol Laut (P) Romi Habe Putra
Romi Habe Putra telah menyiapkan diri masuk dunia militer sejak muda. Prajurit kelahiran 1981 itu bersekolah di SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah yang dikenal sebagai sekolah calon taruna. Setelah tamat, Romi melanjutkan Pendidikan ke AAL dan lulus pada 2002.Selama berkarier di TNI AL, Romi banyak memimpin kapal perang. Ia pernah menjadi Komandan KRI Sura-802 saat berpangkat Mayor Laut (P), Komandan KRI Wiratno-379, dan Komandan KRI Sultan Hasanuddin-336. Jabatan terakhir belum lama diserah-terimakan kepada Letkol Laut (P) Agung Maulana pada September lalu.
Atas kinerjanya memimpin kapal perang, Romi pernah diganjar penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2016 dalam pemberantasan illegal fishing. KRI Sura-802 menjadi terbanyak menangkap kapal ikan asing ilegal.
Pembentukan Provinsi Cirebon Harus Diakselerasi, Birokrat Senior Deni Hamdani Ungkap 3 Alasan
Karier yang diraih Romi tak lepas dari semangatnya mengikuti beragam pendidikan pengembangan diri. Antara lain mengikuti pendidikan Spesialisasi Perwira Pelaut pada 2009, mengikuti pendidikan setingkat Diklapa di Internasional Maritime Officers Course USA pada 2013, mengikuti Dikmatra-2 pada 2015, dan Australian Command Staff College pada 2018. Romi juga mengikuti Dikmatra-3 TNI AL Angkatan 12 dengan predikat lulusan terbaik.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Ajudan Prabowo yang Baru, Hanya yang Berprestasi yang Terpilih!
Romi juga banyak mengikuti pendidikan pengembangan spesialis, antara lain QPR & Maintenance Nav Equipt, Operator/On Board Level Maintenance dan Operator Interrogator Trans. CRS, Prancis pada 2007. Setahun kemudian ia mengikuti Basic Training, STCW Table, Helicopter Landing Officer & Firefighting Course, Tacticos on Board Refresher Training, Tetral Officer & Operators Training, dan Exocet MM40 ITL 70A B2 Shipofficer di Belanda.
Pada 2011, Romi mengikuti kursus perwira peperangan PWO dengan predikat lulusan terbaik. Lima tahun setelah itu, Romi juga mengikuti Maritime Operations Law Course di Australia.
Penugasan yang diemban Romi tidak hanya di dalam negeri, tapi juga luar negeri. Prajurit Angkatan Laut kelahiran Bengkinang, Riau itu pernah ditugaskan di Belanda, Jerman, dan Prancis pada 2007 untuk tugas factory training Korvet Sigma. Ia juga pernah bertugas di Teluk Aden Somalia pada 2011 sebagai Liaison Officer CTF 151.
Pada 2014, Romi bertugas di Inggris sebagai Cawak Kapal MRLF. Empat tahun setelahnya, Romi tugas belajar Sesko Angkatan sekaligus S-2 di ANU, Australia pada 2018.