Hary Tanoesoedibjo dan Liliana Hadiri Deklarasi Bersama Istiqlal Paus dan Tokoh Lintas Agama

Hary Tanoesoedibjo dan Liliana Hadiri Deklarasi Bersama Istiqlal Paus dan Tokoh Lintas Agama

Nasional | sindonews | Kamis, 5 September 2024 - 19:31
share

Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo bersama Liliana Tanoesoedibjo hadir di Kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Keduanya ikut menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal.

Hary Tanoe dan Liliana yang mengenakan baju berwarna biru dongker ini menjadi tamu undangan bersama dengan sejumlah tokoh lintas agama lainnya. Keduanya duduk sebaris dengan putri Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid, Alissa Wahid. Hary Tanoe pun ramah menyapa tokoh lintas agama lain yang berada di tenda Aula Al-fattah, Masjid Istiqlal.

Sebagai informasi, Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus melakukan serangkaian kegiatan hari ini. Antara lain mengunjungi Masjid Istiqlal dan Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Di Masjid Istiqlal, Paus menjadi pembicara inti dalam forum pertemuan dengan para tokoh agama. Pada forum tersebut juga dilakukan 'Deklarasi Bersama Istiqlal' berisi tanggung jawab menghadapi krisis serius dan terkadang dramatis yang mengancam masa depan umat manusia, khususnya perang dan konflik, yang juga dipicu oleh eksploitasi agama, krisis lingkungan, yang telah menjadi hambatan bagi pertumbuhan dan kehidupan bersama masyarakat.

"Menghadapi skenario ini, penting untuk memajukan dan memperkuat nilai-nilai yang sama bagi semua tradisi agama, membantu masyarakat untuk "mengalahkan budaya kekerasan dan ketidakpedulian" (Deklarasi Bersama Istiqlal) dan untuk memajukan rekonsiliasi dan perdamaian," kata Paus Fransiskus.

Berikut isi Deklarasi Bersama Istiqlal:

Menyikapi dua krisis tersebut sambil berpedoman pada ajaran agama masing-masing, dan mengakui kontribusi dasar dan falsafah negara Pancasila, kami bersama para pemimpin agama lain yang hadir menyerukan hal-hal sebagai berikut:

1. Nilai-nilai yang dianut oleh tradisi agama-agama kita harus dimajukan secara efektif, untuk mengalahkan budaya kekerasan dan ketidakpedulian yang melanda dunia kita. Sejatinya nilai-nilai agama harus diarahkan untuk meningkatkan budaya hormat, martabak bela rasa rekonsiliasi dan solidaritas persaudaraan untuk mengatasi dehumanisasi dan perusakan lingkungan

2. Para pemimpin negara, khususnya, terinspirasi oleh narasi dan tradisi rohani masing-masing harus bekerja sama dalam menanggapi krisis-krisis tersebut di atas, mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil tindakan yang tepat.

3. Oleh karena terdapat satu keluarga umat manusia di seluruh dunia, dialog antarumat agama harus diakui sebagai sebuah sarana yang efektif untuk menyelesaikan konflik-konflik lokal, regional, dan internasional terutama konflik-konflik yang dipicu oleh penyalahgunaan agama. Selain itu, keyakinan dan ritual-ritual agama kita memiliki kapasitas khusus untuk menyentuh hati manusia, dengan demikian menumbuhkan rasa hormat yang lebih dalam kepada martabat manusia.

4. Menyadari bahwa lingkungan hidup yang sehat, damai, dan harmonis sangat penting menjadi hamba Allah dan pemelihara ciptaan yang sejati. Kami dengan tulus mengimbau semua orang yang berkehendak baik untuk mengambil tindakan tegas guna menjaga keutuhan lingkungan hidup dan sumber dayanya karena kita telah mewarisinya dari generasi sebelumnya dan berharap untuk dapat meneruskannya kepada anak cucu kita.

Topik Menarik