Karomah Cahaya Terang Sunan Gunung Jati Lumpuhkan Kekuatan Pasukan Prabu Siliwangi 

Karomah Cahaya Terang Sunan Gunung Jati Lumpuhkan Kekuatan Pasukan Prabu Siliwangi 

Nasional | okezone | Rabu, 28 Agustus 2024 - 07:06
share

JAKARTA - Pasukan Prabu Siliwangi konon terperangah dan tak berdaya menghadapi karomah dari Sunan Gunung Jati. Kuatnya pasukan itu yang begitu ditakuti dan disegani tak berdaya oleh kekuatan Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah.

Saat itu pasukan Prabu Siliwangi ditaklukkan oleh cahaya terang benderang yang terpancar dari perbukitan itu. Awalnya sang prabu merasa terganggu kalbunya ketika melihat pelangi yang terlihat di arah timur laut. Setiap malam konon cahaya itu kian terlihat terang benderang. 

Sinar itu konon muncul dari Rara Santang dan pengikutnya. Konon Rara Santang itu juga merupakan ibu dari Sunan Gunung Jati, yang juga merupakan anak dari Prabu Siliwangi, hasil pernikahannya dengan Nyai Subang Larang, yang akhirnya memeluk Islam. Hal ini tentu membawa kemarahan bagi penguasa Kerajaan Pajajaran itu.

Dikutip dari buku "Waosan Babad Galuh dari Prabu Ciungwanara Hingga Prabu Siliwangi", terjemahan Amman N. Wahju, Prabu Siliwangi pun langsung memanggil sang patih bernama Patih Tambisara. Ia memerintahkan untuk sang patih mengecek cahaya pelangi yang terang benderang itu. Menurut Prabu Siliwangi cahaya itu seperti tidak biasa dan tampak mencurigakan. 

Prabu Siliwangi pun memerintahkan untuk menumpas cahaya itu bila dirasa membahayakan. Sang patih pun langsung menyanggupi sambil undur diri dari hadapan Prabu Siliwangi. 

Patih Tambisara pun membawa seratus prajurit lalu pergi untuk datang mencari cahaya yang ternyata datang dari Gunung Jati. Patih dan para prajuritnya pun langsung menuju Gunung Jati. 

Tetapi menariknya kejadian tak terduga dialami pasukan Patih Pajajaran ini. Setibanya di Gunung Jati, prajurit yang seratus itu bersama sang patih, jatuh tak bisa berdiri. Semuanya menjadi lumpuh dari malam hingga keesokan harinya.

 

Pada hari berikutnya, Sunan Gunung Jati datang memeriksa orang-orang itu. Ia mengatakan bahwa bila mereka ingin sembuh seperti semula, maka ia mempunyai penawarnya. Penawarnya tentu harus mengucapkan dua kalimat syahadat dan itu membuat penyakit lumpuh yang diderita sembuh. 

Kemudian sang Patih dan pasukannya membaca dua kalimah Syahadat dan mereka semua masuk agama Islam. Seratus prajurit itu pulih kembali, dan merekapun tidak mau pulang ke negaranya, lagi karena mereka sudah berlainan agama. Hanya Ki Patih Tambisara saja yang pulang dengan membawa surat dari Sunan Gunung Jati, sang cucu mengajak kakeknya untuk menyembah Allah, masuk Islam.

Konon Prabu Siliwangi yang masih merupakan kakek Sunan Gunung Jati terkejut dan telah merasa setuju untuk mengikuti Sunan Gunung Jati dengan mengakui agama Islam. Tetapi langkah itu belum terealisasi karena kedatangan Sanghyang Parwatali dari langit dan membisikkan untuk menolak bergabung ke ajaran agama Islam. 
 

Topik Menarik