Mahasiswi Kedokteran Undip Bunuh Diri Diduga Korban Bullying, Begini Kata Menko PMK

Mahasiswi Kedokteran Undip Bunuh Diri Diduga Korban Bullying, Begini Kata Menko PMK

Nasional | okezone | Kamis, 15 Agustus 2024 - 11:31
share

JAKARTA - Menko PMK Muhadjir Effendy menanggapi soal kasus bunuh diri dr. Aulia Risma Lestari (30) mahasiswi Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Ia diduga menjadi korban perundungan atau Bullying ketika sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Menurut Muhadjir semua profesi dan pekerjaan profesional menghendaki adanya senioritas atau hirarki. Menurutnya hal tersebut tidak bisa dihindari, namun yang terpenting harus adanya etika.

"Ya kalo menurut saya sih semua organisasi profesi, semua pekerjaan profesional itu pasti menghendaki adanya struktur senioritas, hirarki itu karena misalnya Fakultas Kedokteran itu. Profesi dokter itu tidak bisa dihindari karena misalnya nanti untuk uji kompetensi itu harus oleh dilakukan oleh dokter senior. Di situlah senioritas pasti berlaku," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/8/2024).

"Cuman memang harus ada etika, ada norma yang betul-betul ditegakkan di dalam profesi-profesi itu termasuk kedokteran," sambungnya.

Terkait adanya sanksi bagi UNDIP sendiri, Muhadjir menyerahkannya kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia hanya menekankan adanya undang-undang kesehatan yang baru memberikan kendali kepada pemerintah untuk dapat membatasi praktek-praktek senioritas.

"Sekarang kan ada undang-undang yang baru, undang-undang kesehatan yang baru kan posisi pemerintah sangat kuat untuk bisa mengendalikan, membatasi kemungkinan terjadi praktek-praktek seniority kompleks itu," kata Muhadjir.

Terkait kebutuhan dokter spesialis, Muhadjir menyebut bahwa program pendidikannya telah diluncurkan dan diharapkan dapat mempercepat peluang seorang dokter menjadi spesialis.

"Spesialis ini sudah kita launching untuk pendidikan spesialis berbasis rumah sakit ya ini mudah-mudahan akan bisa mempercepat dan juga semakin lebar lapangan peluang untuk dibuka itu bisa mengurangi beban stres dari mereka yang mengambil pendidikan spesialis," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Seorang mahasiswi Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bunuh diri di tempat kosnya yang berlokasi di Lempongsari, Kota Semarang. Korban diketahui merupakan seorang dokter yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Undip.

Korban bernama dr. Aulia Risma Lestari (30). Polisi yang melakukan penyelidikan, menemukan sejumlah petunjuk, korban mengakhiri hidup dengan menyuntikkan obat penenang, diduga karena mengalami perundungan.

Wajahnya biru-biru sedikit sama pahanya, seperti orang tidur, posisi miring, kata Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono, Rabu (14/8/2024).

Korban ditemukan meninggal dunia di kosnya pada Senin 12 Agustus 2024 sekira pukul 23.00 WIB, di kamarnya sendiri. Kompol Agus menyebut berdasarkan keterangan yang dihimpun, kecurigaan kondisi korban berawal dari kekasihnya yang berulangkali menelpon tapi tidak direspons. Kamar kos terkunci dari dalam.

Teleponnya dari pagi (pacarnya) tapi nggak diangkat-angkat, padahal berdering (notifikasi di WhatsApp), lanjut Kapolsek.

Kekasih korban kemudian meminta tolong temannya yang di Semarang untuk mengecek kos lainnya yang berlokasi di wilayah Tembalang. Namun, kondisinya kosong. Akhirnya di kos Lempongsari itu, bersama ibu kos setempat, coba dibuka dengan kunci cadangan namun gagal. Baru setelah memanggil ahli kunci, pintu bisa terbuka dan kondisi korban sudah meninggal dunia.

Setelah dilakukan olah TKP, melibatkan dokter, Kompol Agus mengatakan penyebab kematiannya adalah obat penenang yang disuntikkan sendiri.

Saya nggak bisa ngomong (menyimpulkan), yang menjelaskan dokter, (keterangannya) obat itu pelemas otot tapi seharusnya lewat infus, lanjut dia.

Topik Menarik