5 Fakta Abuya Mama Ghufron soal Bahasa Suryani yang Viral

5 Fakta Abuya Mama Ghufron soal Bahasa Suryani yang Viral

Nasional | okezone | Minggu, 30 Juni 2024 - 06:30
share

JAKARTA - Tokoh ulama Pondok Pesantren (Ponpes) di Malang, Abuya Mama Ghufron, menjadi perhatian usai ceramah bahasa Suryani. Bahkan, pada potongan video yang beredar di media sosial (medsos), Abuya Mama Ghufron menyebutkan penggunaan bahasa Suryani di alam kubur.

Berikut fakta-faktanya:

1. Tuai Kontroversi

Potongan video pengajian tokoh ulama bernama KH. Muhammad Abdul Ghufron, atau dengan nama lahir Iyus Sugirman, menjadi perbincangan, terutama di kalangan warganet.

Pro-kontra di masyarakat terjadi usai bahasa Suryani yang disebut dikuasai oleh Abuya Mama Ghufron, yang menjadi pengasuh Ponpes UNIQ Nusantara, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

2. Abuya Mama Ghufron Bukan yang Pertama

Ubad Aminullah, pengurus Ponpes UNIQ Nusantara menyebut, penyebutan bahasa Suryani yang digunakan pertanyaan di alam kubur, sebenarnya bukanlah pertama disebut oleh Abuya Mama Ghufron. Ada beberapa ulama lain sebelumnya, seperti Syekh Abdul Qodir Jaelani, Syekh Jalaluddin Assuyuthi, Syekh Bulqini, hingga Syekh Ibrahim Al Baijuri mengatakan bahasa Suryani menjadi bahasa yang ditanyakan ketika di alam kubur.

"Bukan Abuya yang pertama mengatakan seperti itu (bahasa Suryani sebagai bahasa yang ditanya di alam kubur). Kalau orang sadar kitab dan mengaji kitab, ada ulama yang berpendapat bahasa Suryani," ucap Ubad Aminullah, ditemui di Ponpes UNIQ Nusantara, Desa Pamotan, Jumat 28 Juni 2024.

3. Bukan Aqidah Menyimpang

Ubad menegaskan, bahwa bahasa Suryani bukanlah aqidah atau ajaran yang menyimpang. Maka, penggunaan atau belajar bahasa Suryani tidak akan menjadikan seorang manusia itu kafir atau sesat.

"Bahasa Suryani itu seakan-akan aqidah, padahal bukan aqidah. Dalam hal ini percaya atau tidaknya orang tentang Bahasa Suryani, tidak akan menjadikan dosa atau kufur, karena dalam hal ini adalah Furu' bukan masalah aqidah," terangnya.

Topik Menarik