Kerap Jadi Lelucon, Patung Ini Punya Arti Mendalam di Balik Wujudnya yang Nyeleneh
Salah satu monumen yang berada di Jalan Kertanegara, Kecamatan Klojen, Kabupaten Malang sering dijadikan lelucon oleh beberapa kalangan. Pasalnya, patung ini berbentuk raksasa berbaring dengan beberapa manusia di atasnya yang ukurannya lebih kecil.
Beberapa orang menyebutnya dengan patung Buto Leyeh-Leyeh atau dalam bahasa Indonesia berarti raksasa berbaring santai karena bentuknya nyeleneh. Padahal, patung ini sebenarnya punya arti yang mendalam loh.
Nama asli patung ini adalah Monumen Juang 45. Dibuat pada 20 Mei 1975 oleh pemerintah daerah. Tujuannya untuk mengenang kemerdekaan dan peperangan yang terjadi di Malang pada 1945-1949.
Monumen ini punya ukuran panjang pondasi 6,9 meter dan tinggi total 5 meter dengan 1 buah patung raksasa dan 19 patung manusia di atasnya. Penggambaran raksasa ini sendiri sebagai perwujudan dari para penjajah yang punya kekuatan lebih besar namun tetap bisa dikalahkan oleh bangsa Indonesia.
Patung-patung pejuang dibuat dengan berbagai macam kondisi, seperti membawa bambu runcing, senapan, sampai menandu teman seperjuangannya. Selain itu, di bagian pondasi juga dihiasi dengan relief kejadian besar di era kemerdekaan, seperti perobekan bendera di Hotel Yamato dan pembacaan proklamasi.
Sayangnya, bagi mereka yang enggak tahu arti di balik monumen ini justru menyebutnya dengan patung Buto Leyeh-Leyeh. Memang jika dilihat dari kejauhan, hanya terlihat raksasa yang nampak tengah berbaring santai.
Di bagian belakang monumen juga terbentang taman dengan panjang sekitar 200 meter, yang mulanya dibuat agar masyarakat bisa menikmati dan mengenang jasa para pahlawan dari adanya monumen ini.
Artikel menarik lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik!Lets join Z Creators dengan klik di sini .