Misteri Goa Kontilola di Lembah Baliem, Benarkah Bukti Alien Pernah Tinggal di Papua ?
JAKARTA, iNews.id - Pernah mendengar nama Goa Kontilola? Goa ini berada di Lembah Baliem, Papua yang memiliki lukisan purba misterius manusia mirip alien dalam dinding-dindingnya.
Memang ada banyak pesona di Tanah Papua. Pulau di paling timur Indonesia ini belum banyak terjamah manusia dan menyimpan banyak misteri yang menjadi daya tarik tersendiri.
Salah satunya lukisan purba di Goa Kontitola yang terletak di Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Lukisan ini diyakini peninggalan orang-orang zaman dahulu. Menariknya, bentuk gambar di dinding goa bukan seperti manusia, namun lebih mirip alien yang keberadaannya masih menjadi kontroversi. Tapi benarkah itu gambar alien?
Goa Kontilola terletak di ketinggian 1.650 meter di atas permukaan laut (mdpl) jaraknya sekitar 25 km sebelah Barat Daya Kota Wamena, ibu kota Jayawijaya sekaligus pusat pemerintahan provinsi baru, Papua Pegunungan. Selama ini, goa tersebut dikenal sebagai destinasi wisata bagi wisatawan yang berkunjung di Lembah Baliem.
Perjalanan menuju ke sana tidak mudah. Pengunjung harus mendaki perbukitan terjal dan menaiki anak tangga untuk mencapai mulut goa. Karakteristik Goa Kontilola sama dengan gua-gua lainnya, yakni gelap, lembab, banyak kelelawar serta memiliki stalaktit maupun stalakmit yang mempesona.
Namun dengan munculnya beragam teori konspirasi, salah satunya persoalan alien membuat goa ini menjadi populer. Ada yang beranggapan goresan di dinding goa sebagai bukti alien pernah tinggal di bumi, khususnya Papua.
Penelitian Arkeologi Papua di Goa Kontilola menunjukkan gambar alien yang dimaksud wisatawan sebenarnya termasuk sebagai rock art atau seni gambar cadas yang dibuat manusia prasejarah. Gambar motif manusia ini populer setelah digelarnya Festival Lembah Baliem pertama ada tahun 1989.
Gambar alien yang terdapat di goa Kontilola sesungguhnya merupakan gambar berbentuk manusia biasa. Ada lima gambar yang masih tampak dan tidak ada gambar atau motif lain. Pada masa prasejarah, teknik menggambar manusia pada masa itu masih sangat sederhana, jadi gambarnya tidak utuh manusia, kata Hari Suroto, salah satu peneliti Balai Arkeologi Papua beberapa tahun lalu.
Menurut cerita rakyat setempat, Goa Kontitola menjadi tempat tinggal nenek moyang mereka saat itu. Tak hanya rock art, dalam goa tersebut juga ditemukan spesies udang bertubuh transparan berukuran 1 -1,5 cm. Gambar manusia tersebut diyakini masyarakat setempat sebagai nenek moyang Suku Dani.
Situs goa Kontilola berdasarkan cerita rakyat yang dipercaya masyarakat Kurulu, dulu merupakan tempat tinggal nenek moyang mereka. Di dalam ruang goa yang gelap terdapat sumber air tawar, yang merupakan kumpulan air yang menetes dari stalagtit. Di dalam sumber air inilah udang tersebut ditemukan, katanya.
Dirangkum dari berbagai sumber, lukisan aneh tersebut digambarkan sebagai sosok tersebut berkepala gundul dengan bentuk telinga bulat kecil (tidak menyerupai telinga manusia) dan hanya mempunyai empat jari. Dari dua lukisan dalam goa, tampak menggambarkan seperti laki-laki dan perempyan. Sebab, salah satunya memiliki lingkaran pada bagian dada.
Pertamina Patra Niaga Sulawesi Bersama Stakeholder Terkait Mengecek Ketersediaan BBM dan LPG disalah
Titik lukisan tersebut juga berada di dinding yang letaknya sangat tinggi, bahkan mencapai belasan meter atau jauh dari pijakkan tanah. Hal inilah yang membuat masyarakat makin dibuat yakni ini bukan pekerjaan manusia.
Sekarang kita hanya bisa menyebut peninggalan prasejarah dulu. Kalau untuk tahu umur lukisan harus ada penelitian mendalam. Beberapa faktor juga harus diperhatikan. Salah satunya untuk bisa ke goa ini harus mendaki tebing yang lumayan curam dan lainnya. Intinya ini peninggalan prasejarah yang harus tetap dilestarikan, ujarnya.