Geregetan Isu Darurat Membaca, Dosen Unjani 'Sulap' Mobilnya Jadi Perpustakaan Berjalan!
Menanggapi isu Indonesia darurat membaca, seorang Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Unjani, Dr. Lukman Munawar Fauzi, S.IP.,M.Simembuat gerakan dengan menyulap mobil pribadinya jadi sebuah perpustakaan berjalan.
Sang Dosen merombak mobil Mitsubishi Galant keluaran tahun 90-an miliknya untuk diisibuku-buku berbagai genre yang siap keliling. Perpustakaan berjalan ini dinamakan olehnya sebagai Mobil Literasi.
Total isi buku yang tersedia dalam perpustakaan berjalan itu ada sekitar 90 eksemplar. Buku-buku tersebut disimpan di atas rak-rak dalam bagasi mobil yang sudah dimodifikasi oleh Lukman. Buku yang disediakan pun beragam, dari bidang politik, pemerintahan, sastra, hingga buku resep masakan.
Sehari-hari, Lukman berkeliling dari satu fakultas ke fakultas lain di Unjani. Kemudian, \'Mobil Literasi\' berhenti apabila ada mahasiswa yang ingin membacanya. Buku yang disediakan pun disesuaikan dengan kebutuhan.
Perpustakaan berjalan ini sering ditunggu-tunggu kehadirannya oleh para mahasiswa.Ketika mobil sudah berhenti, Lukman membuka bagasi dan membiarkan mahasiswa mengambil buku-buku tersebut, kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Baik di taman, bangku teras, hingga kantin. Konsep mobil literasi digagaskan dua tahun lalu.
"Mobil literasi ini gerakan yang saya buat. Kenapa menjadi penting, karena untuk mengajak membaca, mau enggak mau kita harus membuat hal yang berbeda, mengikuti kekinian dalam menikmati literasi yang ada," jelasnya.
Adanya Mobil Literasi ini ternyata sedikit banyak membuat para mahasiswa merasa terbantu untuk belajar lebih banyak hal. Delia Rosmawati (22), mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan mengatakan keberadaan Mobil Literasi merupakan gebrakan yang bagus karena membuat pelajar lebih mudah untuk mengakses ilmu.
"Kita bisa gampang cari buku apa saja tanpa kita harus ke perpustakaan atau beli buku. Semuanya lengkap ada di sana. Buku-bukunya pun sudah memenuhi kebutuhan," ujar Delia.
Tak hanya Della, Tiara Novianti (20) juga ikut mengapresiasi Mobil Literasi. Baginya, proses pembelajaran di luar kelas luar ruang kelas jadi menyenangkan dan tidak membosankan.
"Bagi saya, mobil tersebut merupakan hal yang revolusioner karena belajar identik dengan di kelas. Tapi dengan di luar, jadimembuka pandangan bahwa belajar tidak selalu membosankan dan malah menyenangkan dengan banyaknya buku yang tersedia," katanya.
Selain membuka lapak buku di dalam mobil, Sang Dosen juga kerap memberikan materi di luar kelas bagi para pelajar yang sedang mengerjakan skripsi, sehingga proses belajar-mengajar pun menjadi lebih menyenangkan.
Ke depannya, Lukman berencana akan membuka lagi beberapa pos hingga ke luar Kampus Unjani, sehingga Mobil Literasi bisa dirasakan juga manfaatnya oleh masyarakat yang tidak berstatus sebagai mahasiswa internal. Selain itu, Ia juga ingin menambah jumlah unit mobil dengan kapasitas yang lebih besar.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik!Lets join Z Creators dengan klik di sini .