Melihat Mausoleum Atatürk, Makam Pendiri Turki Berdiri Megah Bertabur Marmer
Momen pergantian penjaga menjadi salah satu hal menarik bagi para wisatawan saat berkunjung ke Mausoleum Atatrk atau makam Mustafa KemalAtatrk. Ataturk adalah gelar yang memiliki arti Bapak Orang-orang Turki.
Gelar itu disematkan pada nama Mustafa Kemal Atatrk pada 1934. Menurut Undang-undang Turki, nama tersebut tidak diperbolehkan digunakan oleh orang lain.
Mustafa KemalAtatrk adalah Komandan Gerakan Nasional Turki dalam perang meraih kemerdekaan pasca Perang Dunia I dan menggulingkan Pemerintahan Ottoman. Selain dipuja sebagai pembaharu Turki, Atatrk juga dikenal sebagai pria yang flamboyan dengan pakaiannya yang necis.
Berbagai pakaian Ataturk masih tersimpan rapi dalam pameran di museum yang ada di lokasi pemakaman. Mausoleum Atatrk dirancang oleh arsitek Turki Emil Onat dengan gaya Utsmaniyah dan Seljuk.
Salah satu contoh arsitektur modern paling terkenal di Turki yang terletak tinggi di puncak bukit dengan ketinggian bukit 906 meter di Ankara, Ibu Kota Turki. Pembangunan makam yang megah ini memakan waktu 9 tahun.
Kompleks ini dibangun antara 1944-1953 untuk menjadi tempat peristirahatan terakhir Mustafa Kemal Atatrk yakni pendiri dan presiden pertama Republik Turki. Mustafa Kemal Atatrk meninggal pada 1938 atau saat usianya menginjak 57 tahun. Penyebabnya karena sakit ginjal.
Di dalam Mausoleum setinggi 17 meter ini kita akan menemukan peti mati batu marmer seberat 40 ton yang menjadi penanda makam Mustafa Kemal Atatrk. Bapak bangsa Turki ini dikuburkan 7 meter di dalam tanah di bawah peti mati tersebut.
Agar Lebih Transparan, BAZNAS Dorong Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi dalam Pengelolaan Zakat
Di bagian dinding bangunan, terdapat Prasasti Atatrk yang berisikan pesan terakhirnya kepada tentara Turki. Pesan ini diprasastikan di dinding Mausoleum tepat pada peringatan 100 tahun kelahiran Mustafa Kemal Atatrk. Hingga kini menjadi pengingat bahwa nasionalisme adalah warisan yang dianggap paling berharga dari Mustafa bagi rakyatnya.
Di lantai lapangan upacara yang luas ini terdapat keramik dengan 373 motif karpet era Kekaisaran Ottoman. Idealnya, lapangan upacara ini bisa memuat 15 ribu orang.
Di kawasan ini terdapat juga peti mati simbolis Ismet Nonu, sahabat Atatrk yang merupakan Presiden Turki ke-2. Berjalan kaki di kawasan ini kita akan menemukan patung tiga orang pria dan patung tiga orang wanita.
Patung-patung ini mengungkapkan rasa sakit mendalam yang dirasakan pria dan wanita Turki atas kematin Atatrk.Ada juga patung-patung singa yang berada di jalan batu Panjang yang disebut Jalan Singa sepanjang 200 meter.
Disebut Jalan Singa karena adanya patung singa di kedua sisinya. Ada 24 patung singa yang terbuat dari marmer dalam posisi berbaring dengan cara yang memiliki arti menginspirasi kekuatan dan ketenangandan angka ini mewakili 24 Suku Oghuz.
Artikel menarik lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join Z Creators dengan klik di sini .
