Terungkap, Ini Pesan Mengharukan Sri Sultan HB IX kepada Soekarno-Hatta saat Ibu Kota Kembali ke Jakarta

Terungkap, Ini Pesan Mengharukan Sri Sultan HB IX kepada Soekarno-Hatta saat Ibu Kota Kembali ke Jakarta

Nasional | inewsid | Selasa, 29 Maret 2022 - 06:47
share

JAKARTA, iNews.id - Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Sri Sultan Hamengku Buwono IX kemudian mengirimkan ucapan selamat kepada dua proklamator itu dua hari berselang.

Tepat tanggal 5 September 1945, Sri Sultan Hamengku Buwono IX bersama Paku Alam VIII mengeluarkan maklumat yang menyatakan daerah Yogyakarta merupakan bagian dari wilayah Republik Indonesia. Yogyakarta dengan demikian resmi memasuki abad modern, di mana dia bukan lagi sebuah entitas negara sendiri tetapi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Langkah Sri Sultan HB IX didukung sepenuhnya oleh rakyat Yogyakarta yang di kemudian hari dibuktikan dengan pengabdian total. Ketika negara yang baru lahir ini menghadapi tekanan dari pemerintah kolonial yang datang kembali, beliau mengundang para tokoh bangsa untuk pindah ke Yogyakarta. Sri Sultan HB IX menyatakan Yogyakarta siap menjadi ibu kota negara republik yang baru berdiri tersebut.

Seperti dilansir dari dpad.jogjaprov.go.id yang bersumber dari kratonjogja.id, peran Sri Sultan HB IX terhadap republik juga ditunjukkan melalui dukungan finansial. Selama pemerintahan republik berada di Yogyakarta, segala urusan pendanaan diambil dari kas keraton. Hal ini meliputi gaji presiden/wakil presiden, staf, operasional TNI hingga biaya perjalan dan akomodasi delegasi-delegasi yang dikirim ke luar negeri.

Sri Sultan HB IX sendiri tidak pernah mengingat-ingat berapa jumlah yang sudah dikeluarkan. Bagi beliau hal ini sudah merupakan bagian dari perjuangan. Bahkan beliau memberi amanat kepada penerusnya untuk tidak menghitung-hitung apalagi meminta kembali harta keraton yang diberikan untuk Republik Indonesia.

Pada tahun 1949 Soekarno-Hatta beserta seluruh jajaran staf kabinet RI harus kembali ke Jakarta setelah agresi Belanda berhenti. Sri Sultan Hamengku Buwono IX pun menyampaikan pesan perpisahan dengan sangat berat hati.

Yogyakarta sudah tidak memiliki apa-apa lagi, silakan lanjutkan pemerintahan ini di Jakarta, ucapnya.

Demikianlah Sri Sultan HB IX menjalankan sabda pandita ratu-nya, sesuai telegram yang beliau kirim dua hari setelah proklamasi. Saat itu beliau menyatakan sanggup berdiri di belakang pimpinan Paduka Yang Mulia.

Topik Menarik