Nilai dan Peran Guru Penggerak
Profil Pelajar Pancasila merupakan target dari pelaksanaan Program Guru Penggerak yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia melalui Program MERDEKA BELAJAR.
Guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat jaman, aktif dan proaktif menggerakkan guru lain untuk mengimplementasikan fondasi pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu pembelajaran yang berpihak pada murid serta mampu menjadi teladan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Seorang guru penggerak harus memiliki nilai-nilai yang menjadi pedoman berperilaku serta mendukung calon guru penggerak dalam mewujudkan merdeka belajar, meliputi nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif serta berphak pada murid. Serta diharapkan mampu melaksanakan peran guru penggerak yang merupakan pedoman bertindak yang harus dikuasai oleh calon guru penggerak, meliputi :
- Menjadi Pemimpin Pembelajaran
- Menggerakkan komunitas Praktisi
- Menjadi coach bagi guru lain
- Mendorong kolaborasi antar guru
- Mewujudkan kepemipinan murid
Guru Penggerak harus mampu membentuk siswa yang memiliki keinginan belajar sepanjang hayat.Dari Guru Penggerak itu juga nantinya diharapkan lahir pelajar yang memiliki jiwa pemimpin.Untuk itu guru penggerak harus dapat memberikan pendidikan yang holistic, mampu mendorong tumbuh kembang anak, orientasi Guru Penggerak harus berpihak kepada murid.Diharapkan juga mampu membuat guru menjadi mentor.Agar guru penggerak sendiri dapat bermanfaat bagi rekan-rekan seprofesinya yang bukan guru penggerak, membuat ekosistem yang berdaya, selalu belajar berbagi.
Untuk bisa melakukan amanah besar tersebut seorang guru terlebih dahulu harus paham benar beragam kompentensi utama dari guru penggerak, yakni Memimpin Pembelajaran, Mengembangkan Diri Dan Orang Lain, Memimpin Manajemen Sekolah, Memimpin Pengembangan Sekolah. Ia harus tahu pula tentang Nilai- Nilai yang mutlak melekat pada sosok guru penggerak yakni, Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, Dan Berpihak Pada Murid.
Berikut ini pengalaman saya Mengikuti Pendidikan Gru terkait Nilai-Nilai tersebut yang harus dimiliki oleh seorang Guru:
Peran yang sering saya lakukan adalah Mewujudkan Kepemimpinan , yaitu mendorong munculnya peningkatan keberanian, percaya diri, kemandirian, dan memicu keluarnya jiwa sebagai pemimpin untuk semua murid di sekolah. Saya melakukannya agar siswa berani tampil, memiliki kepercayaan diri yang bagus, lihai berkolaborasi serta mandiri dalam belajar. Saya berharap dengan mampu memunculkan jiwa kepemimpinan tiap siswa, akan menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar, sekaligus bentuk pendidikan/penumbuhan karakter baik siswa di sekolah.
Peran yang jarang saya lakukan adalah Menggerakkan Komunitas Praktisi, karena saya belum pernah membuat komunitas belajar untuk para rekan guru tapi hanya sebagai pengikut/anggota di komunitas tersebut.Di forum MGMP Kabupaten pun saya masih junior, tetapi Alhamdulillah saya berusaha berkontribusi dan mengikuti setiap kegiatan MGMP yang dilakukan.
Nilai berikutnya adalah Mandiri , menurut saya mandiri adalah kesiapan dan kemampuan individu untuk berdiri sendiri yang ditandai dengan mengambil inisiatif. Selain itu mencoba mengatasi masalah tanpa meminta bantuan orang lain, berusaha dan mengarahkan tingkah laku menuju kesempurnaan. Contoh perilaku mandiri : Mengambil inisiatif melakukan pembelajaran yang menyamankan siswa tanpa perlu menunggu komando, selama yang dilakukan tidak melanggar aturan.
Saya pernah melakukan pembelajaran melalui Google Meet dan Zoom, yang bisa dioperasikan dengan gratis, tanpa biaya. Ketika itu siswa mengeluhkan tidak punya kuota (awal pandemi, ketika belum ada bantuan dari Kemdikbud). Saya mengambil cara itu supaya pembelajaran jarak jauh tetap berjalan tanpa membebani siswa/orang tua dengan biaya tambahan pembelian kuota internet.
Selanjunya Reflektif , merupakan suatu kemampuan untuk menghubungkan pengetahuan yang diperolehnya dengan pengetahuan sebelumnya, sehingga diperoleh suatu kesimpulan untuk menyelesaikan permasalahan yang baru.
Ikuti Kalender Hijriah Tunggal Global, Idul Fitri 2025 versi Muhammadiyah akan Jatuh pada 30 Maret
Perilaku reflektif seorang guru penggerak misalnya ketika ia telah menyelesaikan suatu aksi, maka ia akan mencatat dan memasukkannya dalam diri, mengendapkan hal positif untuk ditingkatkan, menyimpan hal negatif untuk ditambah. Menjadikan keduanya sebagai sarana menjadi diri yang lebih baik setiap waktu.Semua yang terjadi tidak dibiarkan berlalu begitu saja, etapi selalu mengambil hikmah.
Pengalaman saya ketika menerapkan pembelajaran dengan memakai modul berbentuk file word, saya mendapati beberapa siswa kesulitan, ternyata aplikasi di handphone mereka belum support. Hal seperi ini seharusnya sudah saya antisipasi. Misalnya dengan mengubah file menjadi pdf terlebih dahulu, supaya semua peserta didik bisa membaca dari Handphone mereka ( hampir semua Hp bisa membuka dan membaca file pdf).
Bagian berikutnya Kolaborasi , merupakan suatu sikap saling ketergantungan secara positif, dibarengi tanggung jawab setiap individu, kerjasama, serta keterampilan komunikasi interpersonal.
Contoh perilaku yang bisa dilakukan oleh seorang Guru Penggerak terkait nilai Kolaboratif adalah bersama-sama guru lain mencari solusi permasalahan yang ditemui anak didik, baik masalah akademik maupun non akademik.
Yang tak boleh terlupa adalah inovatif .Kata kunci nilai inovatif adalah kreatif, ide baru, adaptasi, dan modifikasi. Contoh perilaku inovatif seorang Guru Penggerak adalah menemukan cara baru untuk diterapkan, sehingga pembelajaran tak terasa sebagai beban, tetapi tetap bermakna bagi siswa, menggunakan berbagai sumber belajar, menyenangkan, dan sesuai dengan cara belajar siswa.
Bagian terakhir, Berpihak pada Murid berarti bisa menempatkan diri seandainya guru menjadi murid, respek pada murid, tidak didasarkan pada rasa suka atau tidak suka murid maupun guru.Keberpihakan pendidik harus selalu pada kebenaran.Memfasilitasi bakat, minat, cita-cita anak sejauh yang dia inginkan tidak bertentangan dengan kebenaran itu. Anak juga tidak boleh melanggar prinsip kebenaran atas nama bakat, minat, dan cita-cita.
Di sisi lain, seorang guru tidak bisa disebut respek pada murid kalau dia memaksakan materi atau cara mengajarnya secara membabi buta. Saya berusaha memberikan pembelajaran yang bermakna, yang membuat siswa bisa menggunakannya untuk menghadapi hidup yang sebenarnya.
Memulai dari diri, merlakukan perubahan, memberikan contoh, menerapkan nilai-nilai Guru Penggerak dalam kegiatan sehari-hari. Dengan menerapkan nilai-nilai Guru Penggerak, akan terjadi perubahan dalam pembelajaran, karakter, dan sikap siswa. Dukungan dan kerjasama dari Kepala sekolah dan Guruserta Murid Di sekolah sangat diharapkan untuk menjadikan sekolah benar-benar sebagai tempat yang nyaman bagi siswa dalam menimba ilmu.
Demikian Artikel singkat saya saat ini tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak, Mudah-mudahan bermanfaat.
#Salam Merdeka Belajar
#Salam Guru Penggerak
#Guru Bergerak Indonesia Maju
#icr
Penulis ICUK RAHMAN, S.PD
SMP Negeri 11 Kerinci CGP Angkatan 4 Tahun 2021 Kab. Kerinci Jambi
Fasiliator: Heru Mujiono, M.Pd. (PPPPTK Matematika Yogyakarta)
Pengajar Praktik :Romes Alizar, S.Pd