Ada Laporan Kasus PMK, PMI Grobogan Lakukan Penyemprotan Eco Enzyme di Sumberagung
GROBOGAN,iNewsMuria.id – PMI Grobogan dan Tim Sibat merespons adanya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, di Desa Sumberagung , Kecamatan Ngaringan, Grobogan.
Karena dari informasi yang disampaikan dari Tim Sibat dan PMI Grobogan, Rabu (1/1/2025), ada 10 ekor sapi yang mati diduga akibat penyakit mulut dan kuku dalam 10 hari terakhir di desa setempat.
Kasus PMK sebenarnya sudah pernah muncul namun bisa ditangani dan jumlah kematian ternak berkurang. Namun di bulan Desember 2024 kasus tersebut muncul kembali.
Menurut salah satu anggota Relawan SIBAT PMI dari Desa Sumberagung, Ali Mahfud, adanya kasus kematian ternak sapi karena PMK setelah ada laporan dari warga.
Di mana ada sapi yang sakit dan mati mendadak, diduga karena penyakit mulut dan kuku. Atas laporan warga, Ali yang juga seorang kepala dusun segera melapor ke PMI melalui sistem SATUSBM.
“Ada warga yang melaporkan sapinya sakit, tidak mau makan dan minum, kemudian kami infokan ke Kepala Seksi Pelayanan PMI dan melaporkan melalui Sistem SATUSBM,” ujar Ali Mahfud.
Kepala Bagian Layanan PMI Kabupaten Grobogan Gesit Kristyawan mengatakan pihaknya kemudian melakukan pengecekan guna memastikan apa benar ciri – ciri yang telah disampikan tersebut.
“Kita mengecek beberapa sapi, ternyata memang benar ada hewan yang sakit, lalu saya kumpulkan para anggota SIBAT Desa Sumberagung untuk merencanakan aksi dini,” jelas Gesit.
Kemudian PMI Kabupaten Grobogan bergerak cepat melakukan penyemprotan kandang dan hewan ternak dengan Eco Enzyme yaitu disinfektan organik dan ramah lingkungan di Desa Sumberagung.
Lebih lanjut Gesit menyatakan relawan PMI dalam penanganan potensi Wabah melakukan Catat, Lapor dan Aksi Dini. Aksi dini yang dilakukan adalah penyemprotan menggunakan Eco Enzyme.
“Kami juga membagikan cairan eco enzyme kepada masyarakat yang memiliki hewan sebagai upaya pencegahan,” tambah Gesit. (*)