Dapur MBG Pesantren Pertama di Sumut Resmi Dibangun di Mawaridussalam

Dapur MBG Pesantren Pertama di Sumut Resmi Dibangun di Mawaridussalam

Terkini | medan.inews.id | Minggu, 26 Januari 2025 - 22:28
share

DELISERDANG, iNewsMedan.id- Pembangunan dapur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pesantren di Sumatera Utara dimulai secara resmi pada Minggu (26/1/2025) siang. Peresmian ini ditandai dengan peletakan batu pertama di Pondok Pesantren Mawaridussalam, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang. 

Proyek dapur MBG ini merupakan hasil kolaborasi antara Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren) dan Badan Gizi Nasional (BGN), serta didukung Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) sebagai lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi. 

Acara dimulai dengan sosialisasi program MBG yang dihadiri ribuan santri dan santriwati, dilanjutkan dengan peletakan batu pertama yang disaksikan para tamu dan santri. 

Ketua Dewan Pembina PPIR, Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun, menyatakan bahwa pembangunan dapur ditargetkan selesai pada Juni 2025, termasuk dengan pemenuhan peralatan dan fasilitas pendukung. 

“Target kita enam bulan sudah siap secara fisik. Harapan kita setelah bangunan selesai, program Makan Bergizi Gratis bisa langsung direalisasikan,” ujar Musa. 

Dapur MBG dirancang untuk menyediakan 2.000 hingga 3.000 porsi makanan setiap hari bagi santri, siswa pesantren, PAUD, hingga SMA. Program ini juga mencakup distribusi makanan ke sekolah di sekitar pesantren, termasuk untuk siswa dari berbagai agama. 

“Target kita 50.000 dapur di seluruh Indonesia. Hingga kini, 1.500 dapur telah dibangun di pesantren. Inkopontren sangat berperan penting dalam menyukseskan program ini,” tambah Musa. 

Ketua Inkopontren, H Hapi Jazuli, mengungkapkan bahwa tahap awal pembangunan meliputi 16 dapur di pesantren Sumut. Dalam jangka panjang, direncanakan 300 dapur akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan gizi sekitar satu juta siswa di Sumut. 

“Dari hasil asesmen, ada 16 dapur yang mulai dibangun di Sumut. Totalnya, Sumut memiliki 500 pesantren dengan satu juta siswa, sehingga kita targetkan 300 titik dapur baru,” jelas Hapi. 

 

Pimpinan Pondok Pesantren Mawaridussalam, Basron Sudarmanto, berharap pembangunan dapur ini selesai lebih cepat, dengan target awal rampung pada April 2025. 

“Harapan kami, pembangunan bisa dipercepat. Dapur ini akan menjadi tempat produksi untuk memenuhi kebutuhan pesantren dan sekolah di sekitar kami,” ujar Basron. 

Setiap dapur MBG akan melibatkan 30 hingga 40 pekerja. Selain itu, tiga petugas utama akan bertanggung jawab atas manajemen, termasuk ahli gizi, manajer keuangan, dan pimpinan operasional. Tenaga masak serta pemasok bahan baku akan didatangkan dari daerah sekitar untuk mendukung operasional dapur.

Topik Menarik