Rinjani Travel Mart Digelar di Kota Mataram, ASITA NTB: Terbaru Kami Libatkan UMKM dan Desa Wisata

Rinjani Travel Mart Digelar di Kota Mataram, ASITA NTB: Terbaru Kami Libatkan UMKM dan Desa Wisata

Terkini | lombok.inews.id | Senin, 28 Oktober 2024 - 20:20
share

LOMBOK, iNewsLombok.id - Even Rinjani Travel Mart (RTM) kembali digelar Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk ke lima kalinya pada 4-6 Nopember 2024 di Ibukota Provinsi Kota Mataram 

Ketua ASITA NTB, Dewantoro Umbu Joka menegaskan bahwa (RTM) merupakan kegiatan tahunan yang mempertemukan antara pengusaha nasional sebagai seller (penjual) dan internasional sebagai buyer (pembeli). Untuk tahun ini, pihaknya mengundang sebanyak 100 buyer yang berasal dari sejumlah negara, seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Uni Emirat Arab. Sedangkan, untuk seller (penjual) sebanyak 50 orang yang kesemuanya berasal dari NTB.

"Yang sudah terkonfirmasi untuk ikut itu sudah 75 persen. Mereka ini terdiri dari travel agent, pengelola akomodasi. Termasuk tahun ini kami undang itu UMKM dan desa wisata," terangnya saat Press Konfres bersama pengurus ASITA NTB, Senin (28/10/2024).

Umbu mengatakan kegiatan RTM ke lima ini mengambil tema kolaborasi dan harmoni untuk pariwisata berkelanjutan dipusatkan di Kota Mataram selaku tuan rumah. Untuk rangkaian kegiatan di hari pertama pada 4 Nopember kedatangan peserta pada pagi hingga siang. Pada malamnya dilaksanakan makan bersana di Pendopo Wali Kota Mataram.

 

Selanjutnya pada hari kedua 5 Nopember dilaksanakan kegiatan table top atau forum bisnis antara buyer dan seller yang digelar di salah satu hotel di Kota Mataram.

Kemudian setelah itu dilaksanakan tur wisata ke sejumlah destinasi di Lombok Selatan, di antaranya mengunjungi Pantai Selong Blanak, Bukit 360 di Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah.

Untuk RTM tahun ini, ASITA NTB, kata Umbu, menargetkan jumlah transaksi mencapai Rp17 miliar. Jumlah ini lebih tinggi dari target RTM 2022 yang digelar di destinasi wisata Sembalun, Kabupaten Lombok Timur yang mencapai Rp15 miliar.

"Jumlah transaksi yang dihasilkan dapat memberikan gambaran seberapa besar wisatawan yang bisa di datangkan ke NTB. Termasuk dampak ekonomi yang dihasilkan untuk rakyat. Target transaksi 
yang kita harapkan pada event RTM 5 kali ini Rp17 miliar," terangnya.

Menurutnya, kegiatan RTM ini juga merupakan dukungan ASITA NTB terhadap target kunjungan wisatawan ke NTB tahun 2024 sebanyak 2,5 juta wisatawan yang terdiri dari 60 persen wisatawan nusantara dan 40 persen wisatawan mancanegara. 

"Promosi dan program kerja kalangan Asosiasi pariwista NTB bisa menjadi tolak ukur capaian target kunjungan wisatawan ke NTB. Karena itu kegiatan promosi seperti yang kami kemas dalam RTM 5 ini
menjadi penting untuk terus dapat di selenggarakan secara paripurna termasuk juga oleh asosiasi pariwisata lainnya yang ada di NTB," terangnya.

Umbu menambahkan agenda-agenda seperti RTM ini menjadi penting mengingat kontribusi yang diberikan untuk peningkatan kualitas dan kuatintas kunjungan wisatawa ke depan. Kalangan agen wisata yang datang dari luar tentu akan melakukan evaluasi sejauh mana pelaku dan industri pariwisata NTB mampumeningkatkan kualitas dan fasilitas pendukung destinasiwisata. Salah satunya bagaimana meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) dan layanan (service) kepada wisatawan.

Penasehat ASITA NTB, Akram Wirahadi menilai butuh kerjasama dari seluruh elemen dalam memajukan pariwisata NTB, baik itu pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat. 

"Tugas pemda untuk memperhatikan dan mendukung dalam segala hal baik itu dalam membuat kebijakan dan regulasi. Karena bila jumlah kunjungan wisatawan meningkat maka berimplikasi pada pendapatan buat daerah," tuturnya.

Topik Menarik