Awas Efek Buruk Jomblo, Bisa Bikin Pikun dan Memperpendek Usia
JAKARTA, iNewsKutai.id - Jomblo ternyata memiliki dampak kurang baik pada kesehatan. Kesepian akibat tanpa pasangan ternyata bisa memicu penyakit berbahaya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, satu dari empat orang dewasa yang lebih tua lebih suka menyendiri. isolasi jangka panjang atau hidup dalam kesendirian dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental.
Sejumlah penelitian menunjukkan, kesendirian dapat menyebabkan sejumlah penyakit kronis, yang memengaruhi kualitas hidup. Dilansir dari Times of India, Rabu (15/1/2025), berikut lima dampak buruk jomblo bagi kesehatan.
5 Dampak Buruk Jomblo bagi Kesehatan
1. Diabetes Tipe 2
Jomlo atau kesepian kerap dikaitkan minimnya interaksi dengan lingkungan. Hal ini berpotensi memicu kebiasaan yang tidak sehat. Termasuk makan berlebihan, kurang gerak, dan pola tidur yang terganggu.
Kebiasaan buruk tersebut berkontribusi terhadap perkembangan diabetes tipe 2. Isolasi sosial juga dapat memengaruhi cara tubuh mengatur gula darah karena stres sehingga meningkatkan potensi resistensi insulin.
2. Gangguan Kesehatan Mental
Kesepian diduga kuta menjadi penyebab utama masalah kesehatan mental. Depresi, kecemasan, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri kerap muncul pada pikiran orang yang kurang sosialisasi dengan lingkungannya.
Sebuah studi yang dilakukan pada 2024 menunjukkan, kesepian dan kurangnya dukungan sosial dan emosional dikaitkan dengan depresi dan stres.
Orang yang hidup sendiri atau merasa terputus secara sosial kerap mengalami perasaan tidak berharga dan sedih. Kondisi ini dapat berubah menjadi depresi klinis.
3. Penyakit Jantung dan Stroke
Tingkat stress orang yang merasa terisolasi sangat besar dan menyebabkan tekanan darah tinggi dan peradangan. Hal ini membebani kerja jantung sehingga rentan terhadap penyakit.
Sebuah penelitian pada 2018 menunjukkan, isolasi sosial dan kesepian dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih tinggi (masing-masing 32 persen) dan penyakit jantung koroner (29 persen).
Studi itu menggambar jika kesepian memicu perilaku seperti pola makan yang buruk dan kurang olahraga, yang selanjutnya memperburuk risiko kardiovaskular.
4. Demensia dan Penurunan Kognitif
Kesepian dikaitkan dengan penurunan kognitif dan risiko demensia yang lebih tinggi. Penelitian mengungkapkan bahwa individu yang terisolasi sering mengalami pikun dan kemampuan berpikir.
Kurangnya rangsangan sosial bisa mengurangi aktivitas saraf, sehingga melemahkan koneksi di otak yang penting untuk kesehatan kognitif.
5. Memperpendek Umur
Kesepian kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Studi pada 2018 juga menunjukkan jika kesepian memiliki dampak yang sama terhadap kematian seperti merokok atau obesitas.
Mengatasi kesepian bukan hanya tentang kesejahteraan mental, tetapi tentang memperpanjang harapan hidup.
Memahami risiko kesehatan yang terkait dengan rasa kesepian merupakan langkah awal yang penting, tetapi mengambil tindakan juga sama pentingnya.
Perkuat hubungan sosial Anda dengan bergabung dengan kelompok masyarakat, menjalin kembali persahabatan lama, atau menekuni hobi yang dapat mempererat hubungan.