KDM Bangga Kuningan Punya Sapi Pasundan, Ali Akbar: Ikon Daerah Harus Dilestarikan

KDM Bangga Kuningan Punya Sapi Pasundan, Ali Akbar: Ikon Daerah Harus Dilestarikan

Terkini | kuningan.inews.id | Kamis, 23 Januari 2025 - 13:30
share

KUNINGAN,iNEWS.ID–Anggota DPRD Kuningan, Ali Akbar, menyuarakan komitmennya untuk menjaga dan mengembangkan Sapi Pasundan, salah satu plasma nutfah unggulan asli Kabupaten Kuningan yang menjadi kebanggaan masyarakat lokal.

Dukungan penuh ini ia sampaikan, dalam rangka mendorong program Gerbang Sapiku yang digagas Dinas Peternakan dan Perikanan Kuningan.

"Sapi Pasundan ini bukan sekadar ternak, tapi ikon daerah yang mewakili identitas Kuningan. Keunggulan dagingnya yang alami dan berkualitas membuatnya sejajar, bahkan lebih unggul dibandingkan sapi lokal lain seperti Sapi Bali atau Sapi Kupang,”ujar Ali Akbar dengan penuh semangat, Kamis (23/1).

Hal ini juga menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat terpilih, Kang Dedi Mulyadi (KDM). Dalam sebuah pertemuan hangat bersama Bupati Kuningan terpilih, Dian Rachmat Yanuar, di kanal YouTube pribadinya, KDM menyinggung pentingnya pelestarian Sapi Pasundan sebagai warisan berharga.

 

"Kalau Kang Dedi Mulyadi saja mengakui keistimewaan Sapi Pasundan, masa kita sebagai masyarakat Kuningan tidak peduli? Kita harus menjaga dan melestarikan warisan ini bersama-sama,”tegas Ali Akbar.

Menurut Ali, Sapi Pasundan memiliki banyak kelebihan, terutama dalam hal kualitas daging yang disebutnya sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Pola pemeliharaannya yang semi intensif dengan sapi dilepas bebas di hutan untuk mencari makan secara alami, membuat sapi ini memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi, sehingga dagingnya pun menjadi istimewa.

"Daging Sapi Pasundan berbeda, rasanya lebih kaya dan kualitasnya luar biasa. Kalau dibandingkan dengan steak di kota-kota besar, saya yakin kualitas daging Sapi Pasundan tidak kalah, bahkan lebih baik,”tambahnya.

Sejarah panjang Sapi Pasundan di Kuningan juga menjadi bukti, bahwa jenis sapi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat lokal. Populasi terbesar Sapi Pasundan saat ini berada di Kecamatan Cibingbin khususnya di Desa Dukuh Badag, Bantar Panjang, dan Ciangir.

"Proses pengembangbiakannya pun alami, tanpa inseminasi buatan. Ini tradisi turun-temurun yang harus kita jaga,”jelasnya.

Ia menekankan pentingnya regulasi yang mendukung pelestarian Sapi Pasundan. Ia memberikan contoh Bali yang memiliki perda khusus untuk mendorong penggunaan Sapi Bali di sektor pariwisata. Hal serupa, menurutnya, bisa diterapkan di Kuningan.

"Kalau ada perda yang mewajibkan hotel dan restoran di Kuningan menggunakan Sapi Pasundan, populasinya akan semakin berkembang. Peternak juga akan lebih diberdayakan, dan roda perekonomian lokal semakin kuat,”katanya.

Ia juga mendorong agar pemerintah daerah, memberikan perhatian serius melalui anggaran yang memadai untuk mendukung program Gerbang Sapiku. Dengan demikian, pengembangan Sapi Pasundan tidak hanya terpusat di Cibingbin, tetapi juga bisa menyebar ke daerah lain di Kuningan.

"Sapi Pasundan ini bukan soal politik, tapi soal kebanggaan daerah dan masa depan masyarakat peternak kita. Kalau pemerintah tidak menyentuh, bisa-bisa Sapi Pasundan hanya tinggal kenangan di masa depan,”ujarnya.

Ali Akbar, yang juga putra asli Cibingbin, menegaskan bahwa perhatian terhadap Sapi Pasundan adalah bentuk pengabdian kepada daerah dan masyarakat.

"Kita harus menjaga ikon Kuningan ini, karena dengan melestarikan Sapi Pasundan, kita juga menjaga kebanggaan dan identitas Kabupaten Kuningan sebagai bagian dari Jawa Barat," pungkasnya.***

Topik Menarik