4.500 Pelari dari 16 Negara Ramaikan Siksorogo Lawu di Karanganyar
KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Sebanyak 4.500-an pelari dari 16 negara baik dari dalam maupun luar negeri mengikuti lomba lari terabas alam, Siksorogo.
Ribuan pendaftar yang terdata dari 13 negara, kebanyakan dari komunitas pelari dan pehobi olahraga ekstrem. Ke 13 negara itu berasal dari Seperti Inggris, Malaysia, Jepang, Singapura, Philipina, Thailand, Nepal, Perancis, Belgia dan beberapa negara lain.
Mereka pelari akan menempuh jarak minimal 7 kilo, 15 kilo, sampai 30 kilo, 50 kilo, dan ada sekitar 200-an pelari yang mengikuti jarak terjauh 120 kilometer.
Ketua Siksorogo Brilianto sejumlah nama seperti Chef Arnold, dr Tirta, serta 200-an bintara dan perwira Kodam Diponegoro Semarang serta Polda Jateng.
"Bahkan Kapolres AKBP Jerrold HY Kumotoy dan PJ Bupati Karanganyar Timitius Suryadi ikut dalam Siksorogo," ujar Brilianto usai melaporkan kegiatan itu kepada Pj bupati Timotius, Kamis (30/10/2024).
Karena kompetisi ini memang diperuntukkan bagi penggemar lari gunung (mountain running). Mereka akan menghadapi rute melintasi medan bebatuan dan bukit-bukit yang menanjak.
"Peserta setiap tahun meningkat dan tahun ini meningkat dari 2063 menjadi 3100 peserta, beberapa diantaranya perwakilan 13 negara," jelas Pembina Siksorogo Lawu Ultra 2023, Toni Hatmoko,"papar Tony Hatmoko pada iNewskaranganyar.id, Minggu (3/12/2013).
"Spesial event kali ini menjadi final Trail Master Asia 2023. Ada 20 seri sebelumnya yang digelar di beberapa negara Asia untuk kategori 80K," imbuhnya.
Di kategori 80 KM, para pesertanya melewati pegunungan sekitar Sekipan yang meliputi Sekipan – Desa Beruk- Wonomulyo- Gunung Jobolarangan- Gunung Mongkrang – Cemoro Kandang – Puncak Lawu – Candi Cetho – Kebun Teh Kemuning- Kebun teh Ngargoyoso – Segoro Gunung – Tahura – Telaga Madirdo – Pancot – Sekipan.
"Peserta kebanyakan dari komunitas pelari dan pehobi olahraga ekstrem. Khusus untuk kategori 80 K sebagian besar diikuti oleh peserta asing. Dari total 120 peserta dari Asia Trail Master yang bisa masuk finish ada 50 orang.
Panitia menyiapkan 120 tenaga fisioterapis handal di pertengahan lintasan dan di garis finish untuk membantu pelari yang membutuhkan bantuan.
Panitia juga sudah berkoordinasi dengan AGL (Anak Gunung Lawu) yang menyiapkan dan memantau semua lintasan.
Nantinya setiap check point lintasan itu akan dibagikan gelang dipakai di pergelangan. Dan gelang itu bagi pelari sangat memiliki gengsi.
Sementara itu salah satu inisiator lomba Siksorogo mengatakan jumlah perserta bisa bertambah bila tidak bersamaan dengan Borobudur Run.
"Ini saja kami kewalahan mencari tempat penginapan untuk perserta. Bahkan ada persy yang sudah booking villa sejak bulan Juli. Jadi acara ini sudah mendunia dan jadi agenda rutin Karanganyar,"ujarnya.***