Panen Jagung di Grobogan Tembus Rp20,49 Miliar, OJK Jateng Perkuat Ekosistem Pertanian

Panen Jagung di Grobogan Tembus Rp20,49 Miliar, OJK Jateng Perkuat Ekosistem Pertanian

Ekonomi | joglosemar.inews.id | Sabtu, 18 Januari 2025 - 01:20
share

GROBOGAN, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Tengah terus berkomitmen mendorong peran lembaga jasa keuangan dalam mengembangkan ekonomi daerah melalui optimalisasi akses keuangan di sektor pertanian. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, Sumarjono, dalam sambutannya pada acara Panen Raya Jagung yang berlangsung di Desa Tegalsumur, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan. Acara ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Bupati Grobogan Sri Sumarni, serta para anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) yang mengelola lahan seluas 578 hektare. 

Sumarjono menjelaskan bahwa OJK telah menginstruksikan lembaga jasa keuangan untuk mendukung pembiayaan program pengembangan sektor pertanian di Jawa Tengah. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menciptakan pertanian berkelanjutan. 

“Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi berbagai pihak untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian. Dengan demikian, diharapkan terbentuk ekosistem keuangan inklusif yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Sumarjono. 

Ia juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Jawa Tengah, Kabupaten Grobogan, dan seluruh pihak terkait atas pelaksanaan panen raya ini. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi solusi atas permasalahan disparitas harga hasil pertanian antara petani dan konsumen. 

Apresiasi juga diberikan kepada para petani atas kerja keras dan dedikasi mereka sehingga panen raya ini menghasilkan produksi yang melimpah. “Diharapkan program seperti ini dapat menjadi contoh untuk daerah lain dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tambahnya. 

Sementara itu, Pj. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyampaikan bahwa produktivitas lahan jagung di lokasi tersebut mencapai 8 hingga 10 ton per hektare. Dengan luas 578 hektare, total produksi diperkirakan mencapai 4.624 hingga 5.780 ton. 

“Tambahan produksi ini mendukung kebijakan Presiden terkait swasembada pangan, khususnya untuk komoditas seperti beras, jagung, garam, dan gula. Ini memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional,” ujar Nana. 

Nana berharap panen raya ini menjadi motivasi untuk mewujudkan swasembada pangan serta menjaga stabilitas inflasi. Panen raya ini juga menjadi bagian dari program New Food Supply Chain untuk komoditas beras, jagung, dan cabai, yang diluncurkan pada November 2024 lalu. Program ini memberikan kepastian pasar dan harga bagi petani, serta memastikan pasokan dan harga terjangkau bagi konsumen. 

Dalam panen raya ini, hasil produksi jagung langsung ditampung oleh sejumlah perusahaan industri, seperti PT Japfa Comfeed Indonesia, PT Mulia Harvest Agritech, PT CJ Feed and Care, dan PT Malindo Feedmill, dengan nilai transaksi mencapai Rp20,49 miliar. 

Bupati Grobogan, Sri Sumarni, juga menyampaikan bahwa petani telah menerapkan sistem methuk, yaitu penanaman bibit baru sebelum panen, sehingga siklus panen bisa lebih intensif. 

“Pemkab Grobogan bersama PT BPR BKK Purwodadi berkomitmen untuk mendampingi petani dari hulu ke hilir, mulai dari proses tanam hingga penjualan,” ujar Sri Sumarni. 

Topik Menarik