Muhammadiyah Rilis Jadwal 1 Ramadhan 1 Maret dan Idul Fitri 30 Maret 2025
JAKARTA, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1446 H/2025 M melalui Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Berdasarkan penetapan tersebut, awal puasa Ramadhan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025, sedangkan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.
Prinsip Penetapan KHGT
Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) dirancang oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah untuk menyatukan umat Islam dalam penggunaan kalender hijriah universal.
- Penetapan awal bulan berdasarkan ijtimak, yaitu posisi bulan sejajar dengan matahari dan bumi.
- KHGT menggunakan kriteria hisab imkan rukyat, yaitu:
- Ketinggian bulan: Minimal 5 derajat
- Sudut elongasi: Minimal 8 derajat
Muhammadiyah menekankan bahwa KHGT bukan sekadar metode teknis astronomi, melainkan juga upaya untuk menyatukan umat Islam secara global dalam penentuan awal bulan kamariah.
Jadwal Utama Berdasarkan KHGT
Berdasarkan KHGT, berikut jadwal utama terkait bulan Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah:
- 1 Ramadhan 1446 H: Sabtu, 1 Maret 2025
- 1 Syawal 1446 H (Idul Fitri): Minggu, 30 Maret 2025
- 1 Zulhijah 1446 H: Rabu, 28 Mei 2025
- 9 Zulhijah 1446 H (Hari Arafah): Kamis, 5 Juni 2025
- 10 Zulhijah 1446 H (Idul Adha): Jumat, 6 Juni 2025
Detail Penetapan Ramadhan dan Syawal
- Ijtimak akhir bulan Syakban 1446 H terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 00:44 GMT. Berdasarkan kriteria imkan rukyat, hilal terlihat pada Jumat sore, sehingga awal Ramadhan ditetapkan pada Sabtu, 1 Maret 2025.
- Puasa berlangsung selama 29 hari, dengan ijtimak akhir Ramadhan 1446 H terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 10:57 GMT. Hilal terlihat pada malam berikutnya, sehingga Idul Fitri jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.
Imbauan Persatuan Umat
Melalui KHGT, PP Muhammadiyah mengajak umat Islam untuk menyambut Ramadhan dan hari raya dengan penuh persatuan. Prinsip global-unifikatif dalam KHGT diharapkan dapat menjadi dasar kesepakatan bersama di tingkat internasional, tanpa mengabaikan tradisi lokal.
