Inilah Sosok KH Usman Ali yang Ikut Tertawa Ngakak saat Gus Miftah Olok-olok Pedagang Es Teh?

Inilah Sosok KH Usman Ali yang Ikut Tertawa Ngakak saat Gus Miftah Olok-olok Pedagang Es Teh?

Terkini | jatenginfo.inews.id | Jum'at, 6 Desember 2024 - 01:20
share

JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - KH Usman Ali mendadak menjadi perbincangan warganet. Pasalnya dia ikut tertawa ngakak saat Gus Miftah olok-olok pedagang es teh. Video Usman Ali tertawa bersama Gus Miftah saat menghina Sunhaji viral di media sosial.

Sebelumnya, Gus Miftah mengaku yang dilakukannya hanya merupakan candaan. Meski begitu, dirinya juga meminta maaf langsung kepada pedagang es tersebut.

"Saya Miftah Maulana habiburrahman menanggapi yang viral hari ini, yang pertama dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kekhilafan saya, saya memang sering bercanda dengan siapapun maka untuk itu atas candaan kepada yang bersangkutan saya akan meminta maaf secara langsung dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya," kata Gus Miftah dalam vidio klarifikasinya yang viral di media sosial, Rabu (4/12/2024)

Gus Miftah juga meminta maaf kepada masyarakat karena telah membuat gaduh akibat olok-olokannya kepada Sunhaji seorang pedagang es. Dirinya mengaku akan melakukan introspeksi.

"Kemudian yang kedua, saya juga minta maaf atas kegaduhan ini yang merasa terganggu dengan candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan untuk itu saya minta maaf. Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan juga masyarakat," katanya.

Dilansir beragam sumber, Kiai Haji Usman Ali merupakan seorang tokoh agama yang menjabat sebagai Pengasuh Pondok Pesantren API Al Huda Nepak, Magelang, Jawa Tengah.

KH Usman Ali Salman lahir pada 5 Juli 1975 di Dusun Gedongan, Desa Gondosari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Usman Ali mengawali pendidikan formalnya di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Selanjutnya Usman mendalami ilmu agama di Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang selama 13 tahun. Sebelum membangun pesantren, ia terlebih dahulu mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) Al-Huda untuk anak-anak usia dini hingga remaja.

Topik Menarik