OTT Pj Wali Kota Pekanbaru Dikabarkan Terkait Kasus Sampah dan Cawe-cawe Pilkada, Ini Kata KPK
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK). Informasi yang beredar penangkapan itu terkait pengeloaan sampah dan dugaan cawe-cawe di Pilkada Pekanbaru.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, pihaknya masih mendalami terkait kasus apa delapan orang itu diamankan. Terkait kasus pengolaan sampah dan dugaan cawe-cawe di Pilkada Pekanbaru, Tessa masih enggan berkomentar.
"Terkait apa masih didalami," katanya kepada wartawan, Selasa (3/12/2024).
Saat ditanya lagi apakah terkait proyek pengolahan sampah dan cawe-cawe Pilkada, Tessa menegaskan masih didalami.
"Masih didalami," tandasnya.
Saat ini delapan orang yang diamankan masih diperiksa intensif di Mapolresta Pekanbaru. Sejumlah uang turut disita KPK.
Dugaan Cawe-cawe Pilkada 2024
Di akhir Oktober 2024, Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa sempat disorot karena duduga tidak netral dalam Pilkada Kota Pekanbaru. Informasi yang dihimpun Selasa (3/12/2024), Risnandar diduga memihak satu dari lima paslon yang bertarung. Dugaan itu didasarkan pada rencana pergantian belasan lurah dan puluhan kasi di kelurahan. Langkah ini diduga untuk memuluskan paslon yang didukung Risnandar. Risnandar saat itu mengatakan pergantian tidak ada kaitannya dengan Pilkada.Kabar tekait cawe-cawe yang sempat heboh di pertengahan September 2024 di Pilakada Pekanbaru banyak mendapat reaksi dari berbagai pihak. Sejumlah anggota dewan mengkritisi rencana pergantian lurah, kasi, dan Ketua RW saat tahapan Pilkada.
Sementara terkait hal itu, Risnandar membantah terkait cawe-cawe di Pilkada 2024. Dia menyebut dirinya netral dan lima paslon yang bertarung adalah temannya. Dia membantah terkait dugaan cawe-cawe itu dan menyebut ASN di lingkungan Pemkot Pekanbaru harus netral juga.