Pemkot Samarinda Kukuhkan 28 Peserta Program Ekosistem Pendidik Profesional

Pemkot Samarinda Kukuhkan 28 Peserta Program Ekosistem Pendidik Profesional

Infografis | sindonews | Jum'at, 1 November 2024 - 18:27
share

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bersama PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) mengukuhkan 28 peserta Program Ekosistem Pendidik Profesional menjadi Fasilitator Kota Samarinda. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Samarinda.

Acara yang digelar dalam Inaugurasi Fasilitator ini dihadiri Plh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Fahrul Hamid, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Asli Nuryadin, serta Assistant Vice President CSR PT. SMI Hendriko Leonard Wiremmer, Head of Program Implementation Putera Sampoerna Foundation Agastya Yogiswara serta para peserta program Ekosistem Pendidik Profesional dan tamu undangan lainnya.

“Peserta program Ekosistem Pendidik Profesional yang hari ini dikukuhkan merupakan aset penting bagi kami, untuk berkolaborasi dan berbagi praktik baik kepada pendidik lainnya di wilayah Samarinda,” ujar Fahrul Hamid, Jumat (1/11/2024).

Program ini dimulai sejak 2022, sebagai inisiatif PT. SMI untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menggandeng Putera Sampoerna Foundation sebagai mitra. Tujuan utama program adalah membangun ekosistem pendidik yang mampu menyelenggarakan pembelajaran bermakna dan menjadi local champion bagi guru-guru di sekitarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Asli Nuryadin juga mengapresiasi kerja sama ini, yang diharapkan dapat membantu pemerataan pendidikan di Kota Samarinda. “Kami sangat berterima kasih kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur yang telah memilih Kota Samarinda sebagai wilayah implementasi program ini,” ujarnya.

Assistant Vice President CSR PT. SMI, Hendriko Leonard Wiremmer menyebut, sebanyak 2.687 pendidik di wilayah Samarinda telah menjadi penerima manfaat dari program ini, dan jumlah ini diharapkan terus bertambah. “Hadirnya program ini adalah wujud komitmen kami untuk berkontribusi dalam pembangunan pendidikan di Kota Samarinda,” ucapnya.

Selama dua tahun, peserta mengikuti 13 pelatihan dan pendampingan dengan total durasi 390 jam. Mereka dilatih untuk melakukan survei kebutuhan pelatihan, mengembangkan modul, dan fasilitasi secara mandiri. Delapan modul pelatihan telah dihasilkan berdasarkan kebutuhan guru di daerah tersebut.

“Kami akan terus mendukung hingga menjangkau daerah luar Kota Samarinda,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Asli Nuryadin.

Topik Menarik