Nestapa Warga Cijagra Bandung Tidur di Kandang Ayam saat Rumah Terendam Banjir

Nestapa Warga Cijagra Bandung Tidur di Kandang Ayam saat Rumah Terendam Banjir

Infografis | sindonews | Kamis, 12 September 2024 - 17:20
share

Warga Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung menjadi salah satu kampung yang terdampak banjir yang melanda dari Selasa hingga Rabu (11/9/2024) kemarin.

Kebanyakan warga pun memilih bertahan dibandingkan harus pergi, bahkan harus rela tidur di kandang ayam lantaran tidak mempunyai dua lantai di rumahnya.

Terlebih kondisi kampung Cijagra ini juga di apit oleh dua sungai besar yakni Cikapundung dan Citarum.

Salah satu warga, Ayun Yuningsih (50) mengaku dirinya bersama suami, anak dan cucunya harus tidur di kandang ayam yang dekat dengan rumahnya lantaran terkena banjir dengan ketinggian 1,2 meter.

"Iya saya tidur disini, sama kandang ayam. Enggak apa-apa yang penting bisa istirahat aja," ujarnya saat ditemui, Kamis (12/9).

Ayun menjelaskan dirinya tidak keberatan tidur dikandang ayam dibandingkan tidur bersama banjir. Menurutnya hampir semua warga dikampung Cijagra ini semua terkena banjir.

"Ya kalau banjir ke sini, kalau rumah kebanjiran. Kalau enggak kebanjiran mah biar di rumah. Ya sekarang harus ke mana. Ada yang enggak kebanjiran sebelah cuma satu rumah. Kadang kalau emang penuh di kandang ayam suka ikut juga ke tetangga yang enggak kebanjiran," tambahnya.

Ayun menuturkan jika tidur di saung dekat kandang ayam itu merupakan salah satu solusi lantaran tidak adanya tenda pengungsian.

Berbeda dengan beberapa tahun lalu ada salah satu warga yang berbaik hati menyediakan tempat pengungsian sehingga banyak warga beristirahat di sana.

"Ibu ngungsi di saung. Ada panggung di rumah bikin cuman buat kasur, pakaian semua disimpen di sana. Jadi bikin panggung di dalam rumah. Nah kalau tidur ibu di sini, sekarang mah enggak ada pengungsian kayak dulu, kalau dulu ada pengungsian. Sekarang enggak ada, pemerintah enggak ngasih itu, dari dulu juga enggak ngasih," tuturnya.

Ayun yang memang sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di kampung ini sudah terbiasa bertemen dengan banjir. Bahkan hal itu sudah sering dilakukanya pada saat masih anak-anak.

"Ibu mah asli orang sini, si bapak orang sini, kakek nenek buyut ibu asli, orang sini. Iya dari kecil ibu mah di sini tapi sekarang mendingan banjirnya," ungkapnya.

Menurutnya banjir kali ini sudah terjadi dua hari yang lalu.

"Ini banjir dari kemarin. Pas hujan datang satu kali udah banjir, jadi udah dua hari sama sekarang. kadang-kadang kalau hujannya besar di rumah 1 meter setengah, sekarang lagi se-lutut udah masuk, kalau yang sebelahnya mah udah dalam," katanya.

Ayun menyebut jika surutnya air ini juga akan dibantu dengan pompa air yang nanti masuki melalui selokan atau saluran air yang mengarah dar Cikapundung dan Citarum.

"Dulu sebelum ada pompa sampai 21 hari Ibu ngungsi di pinggir jalan, banjirnya besar lama. Tapi sekarang Alhamdulillah udah ada pompa dari BBWS. Alhamdulillah paling lama 2 hari," ungkapnya.

Berbeda jika hujan kembali turun, kemungkinan banjir tidak akan surut bahkan bisa bertambah ketinggian airnya,

"Tergantung hujannya kalau enggak hujan sekarang juga surut, Tapi kalau enggak hujan lagi pasti surut, tapi kalau datang lagi malah tambah besar banjirnya kalau hujan dari Bandung sama dari sini," terangnya.

Ayun pun berharap kedepan pemerintah bisa memberikan sedikit harapan kepada warga Cijagra untuk memberikan solusi, meskipun saat ini dirinya melihat jika kejadian ini musibah.

"Keinginan ibu mah gak banjir, keinginan. Tapi yah sekarang mah udah di mana-mana banjir, Teh jadi naon musibah iya kan, bukan cuma di Bojongsoang aja mendingan di Bojongsoang, enggak ada korban cuma banjirnya alhamdulillah. Tapi ya kalau hujan ke mana-mana kan banjir ya keinginan enggak banjir, tapi udah gimana tuh," pungkasnya.

Topik Menarik