Ada Insentif Mobil Hybrid, Toyota Optimistis Market Otomotif Tahun Ini Positif

Ada Insentif Mobil Hybrid, Toyota Optimistis Market Otomotif Tahun Ini Positif

Otomotif | inews | Jum'at, 24 Januari 2025 - 18:09
share

JAKARTA, iNews.id - Industri otomotif di Indonesia sepanjang 2024 menghadapi banyak tantangan. Selain kondisi politik (pemilu), ekonomi dan daya beli masyarakat menurun, banyak brand baru masuk pasar Tanah Air.

Bagaimana pelaku industri otomotif Indonesia menghadapi persaingan di 2025? PT Toyota-Astra Motor (TAM), sebagai market leader kendaraan roda empat di Indonesia optimistis pasar otomotif akan positif pada tahun ini.

"Mungkin kita melihat tren dalam seminggu terakhir ada lima model (mobil) baru yang diluncurkan, dan ada tiga brand yang kita baru kenal. Jadi, ini salah satu memperlihatkan market otomotif sebenarnya lagi menarik-menariknya," ujar PR Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM) Philardi Ogi dalam program Morning News iNEWS.ID bertema "Pertarungan Sengit Industri Otomotif, Siapa Paling Kompetitif?" di Studio Trijaya FM, Gedung iNews Canter, Jakarta, Jumat (24/1/2024). 

Dia menuturkan melihat tahun-tahun sebelumnya setelah pemilu biasanya market otomotif kembali tumbuh signifikan sekitar 10-20 persen. Bila melihat penjualan pada 2024 yang hanya mencapai 865.723 unit diharapkan bisa kembali ke angka 1 juta unit.

"Kita berharap tahun ini bisa kembali di atas Rp1 juta marketnya. Apalagi dengan beberapa maker baru mudah-mudahan market naik karena pertambuhan ekonomi akan berjalan lebih baik," kata Ogi.

Apalagi pemerintah, lanjut dia, mulai menggalakan beberapa program untuk industri otomotif terutama mobil hybrid. "Sekarang kita sudah dikasih insentif 3 persen. Di mana itu juga pasti akan menggerakkan pasar lebih baik," ujarnya. 

Ogi menyebutkan insentif 3 persen untuk mobil hybrid pada tahun ini seharusnya otomotif mulai meningkat dan akan menggerakkan ekonomi.

"Jadi sebenarnya yang diuntungkan dari insentif ini adalah customer. Penjualan secara total tidak naik, tapi penjualan mobil hybridnya yang akan naik. keuntungannya dia (konsumen) dapat mobil dengan kualitas lebih baik, lebih irit, performance lebih bagus, terus juga bisa berkontribusi dalam mengurangi emisi," katanya.

Ogi mengungkapkan bila penjualan mobil hybrid meningkat, investor akan banyak masuk ke Indonesia. Ini menjadikan banyak mobil hybrid diproduksi di dalam negeri. 

"Investasi akan masuk, artinya tenaga ahli akan lebih banyak, transfer knowledge di luar negeri, ketiga menyerap banyak tenaga kerja, dan pajak pasti akan nyumbang ke negara, serta industri-industri pendukung otomotif akan berkembang," ujar Ogi.

Topik Menarik