Dikejar Pemerintah, BYD Janjikan Pembangunan Pabrik Selesai Akhir Tahun Ini
JAKARTA, iNews.id - BYD telah melakukan investasi sebesar Rp11,7 triliun untuk membangun pabrik di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Namun, pembangunan pabrik belum terlihat progresnya sejak diumumkan pada ajang GIIAS 2024.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat menagih janji pembangunan pabrik BYD di Indonesia. Dia meminta BYD untuk menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor untuk kawasan Asia Tenggara.
"Jadi buat pabrik atau tidak? Jangan hanya untuk dalam negeri, tapi juga harus ekspor. Kalau tidak ekspor, status special economic zones (Kawasan Ekonomi Khusus/KEK) untuk BYD akan saya cabut ni," ujar Airlangga di Tangerang, bebarapa waktu lalu.
Menanggapi itu, Head of Marketing, PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan mengungkapkan pembangunan pabrik sesuai dengan rencana. Dia mengklaim pabrik akan selesai dibangun pada akhir tahun ini.
"Beberapa kali kami sampaikan bahwa itu semua on track sesuai komitmen kami kepada pemerintah. Karena diskusi soal manufaktur buat kami itu B2G Discussion (business to government). Tentunya komunikasi pelaporan kami terhadap pemerintah," kata Luther di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Namun, Luther tidak memberikan keterangan secara pasti apakah pabrik BYD di Subang telah melakukan groundbreaking atau belum. Dia hanya memberi informasu aktivitas ekspansi di Indonesia sudah dilaporkan kepada pemerintah.
"Kami baru mendapatkan kunjungan akhir tahun lalu dari BKPM untuk melihat progres, dan sampai saat ini mereka sudah cukup puas terhadap progres-nya. Artinya, paling tidak sesuai dengan komitmen kami," ujarnya.
Pabrik tersebut kabarnya akan beroperasi mulai awal 2026 dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun. BYD juga mempertimbangkan untuk pengembangan baterai di Indonesia demi meningkatkan TKDN menjadi 60 persen untuk menyesuaikan regulasi.