Cerita Pegawai Kemendikti Dipecat Menteri Satryo lewat WA, Ini Duduk Perkaranya

Cerita Pegawai Kemendikti Dipecat Menteri Satryo lewat WA, Ini Duduk Perkaranya

Terkini | inews | Senin, 20 Januari 2025 - 14:59
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo ratusan pegawainya, Senin (20/1/2025). Satryo disebut telah bertindak semena-mena. 

Penanggung Jawab Rumah Tangga Kemendikti Saintek, Neni Herlina menceritakan pengalaman dipecat Satryo melalui pesan singkat WhatsApp (WA). Bahkan, dia mengaku kerap mendapat perlakuan kasar dari Satryo saat menjalani tugas. 

"Jadi gini, ketika saya menjalankan tugas, tapi ya perlakuannya sudah begitu, ‘Ini kesalahan pertama ya,’ waktu pertama kali. ‘Nanti kalau dua lagi saya pecat kamu,' dari pertama tuh sudah begitu," kata Neni saat di Gedung Kemendikti Saintek, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025).

Alhasil, kata Neni, atasannya membantu agar dirinya tak berurusan langsung dengan Satryo. Namun, dia mengaku sempat berhadapan dengan Satryo lantaran masalah pekerjaan, khususnya memasang jaringan WiFi di rumah dinas.

Dia mengatakan, Satryo ingin agar pemasangan jaringan WiFi di rumah dinas bisa dilakukan dengan cepat. Atas izin atasannya bernama Angga, Neni pun memerintahkan vendor pemasang internet bisa mengerjakan instalasi jaringan WiFi dengan cepat.

"Pak Menteri maunya segera, kita meminta mereka (vendor) untuk menyegerakan. Jadi akhirnya sampai malam, tapi jadi marah. Marah, dia langsung dia telepon ketua tim saya, kebetulan Mas Angga (ketua tim rumah tangga) waktu itu lagi sakit. Jadi gak angkat telepon, itu udah malam-malam gitu," tutur Neni.

"Terus akhirnya gak diangkat. Gak diangkat kan namanya orang sakit mungkin berobat. Mungkin ketiduran gitu ya. Tapi akhirnya di-WA, 'Saya pecat kamu,' kayak gitu," imbuhnya.

Dia mengaku dipecat melalui WA tanpa ada surat pemberitahuan. Neni menilai, pemecatan itu tak punya dasar hukum kuat.

Sekjen Kemendikti Saintek Togar M Simatupang pun memerintahkannya untuk tetap masuk. Apalagi, kata dia, saat ini merupakan masa transisi pembentukan nomenklatur Kemendikti Saintek. 

"Karena ini justru transisi ini tugas beratnya itu ada di kami, di rumah tangga. Kami harus menyiapkan ruangan, pimpinan kami ada sekian banyak. Kita terus berusaha melayani pimpinannya," katanya.

Namun demikian, dia mengaku dipanggil untuk menghadap Satryo. Menurutnya, pemanggilan itu didasari lantaran dirinya masih bekerja di Kemendikti Saintek.

"Tapi kok saya malah tiba-tiba hari Jumat itu, karena mungkin masih melihat saya ada berkeliaran. Bapak Menteri langsung undang saya ke lantai 8. Langsung, ya gitulah kejadiannya," tutur Neni.

"Dengan tidak, ya tidak etis ya seperti itu. membentak saya menyuruh saya keluar di hadapan anak-anak magang, di depan staff saya. Jadi memang sudah di luar logika lah," tandasnya.

Diketahui, Kemendikti Saintek menegaskan akan menindaklanjuti aspirasi pegawai yang menggelar unjuk rasa damai hari ini. 

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Khairul Munadi menyampaikan, pihaknya telah menyikapi berbagai isu dan dinamika dalam proses transisi kementerian. Ia pun menyatakan, Kemendikti Saintek akan mencari solusi atas masalah yang ada.

"Pimpinan Kemdikti Saintek akan melakukan tindak lanjut dan mencari solusi terbaik atas berbagai dinamika yang terjadi pada proses transisi ini," ujar Khairul dalam keterangan tertulis, Senin (20/1/2025).

Lebih lanjut, Khairul menyampaikan bahwa rotasi, promosi, dan mutasi ASN pada masa transisi kementerian merupakan hal yang lumrah sebagai upaya penyegaran organisasi dan tour of duty.

"Ke depan, Kemdikti Saintek akan melakukan tindak lanjut atas berbagai aspirasi dari pegawai. Rotasi, promosi, maupun mutasi pada masa transisi Kementerian merupakan dinamika yang bisa saja dialami oleh setiap institusi," tutur dia.

Topik Menarik