Luhut Usul ITB jadi Zona Ekonomi Khusus Industri Semikonduktor

Luhut Usul ITB jadi Zona Ekonomi Khusus Industri Semikonduktor

Ekonomi | inews | Kamis, 16 Januari 2025 - 04:02
share

JAKARTA, iNews.id - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan ingin menjadikan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai zona ekonomi khusus industri semikonduktor. Sebelumnya, sudah ada industri serupa di ITB, tetapi belum menjadi atensi pemerintah. 

Luhut menyebut hal tersebut membuat industri semikonduktor tidak berkembang hingga pemilik perusahaan tersebut meninggal dunia.

"Saya sempat bicara ke teman saya, sedang mengembangkan industri semikonduktor di ITB tapi kita kurang merespon. Sehingga terlambat dan dia meninggal. Saya sudah bicara ke istrinya untuk dilanjutkan, kalau perlu kita bikin ITB Special Economic Zone khusus semikonduktor," ujar Luhut di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Luhut menambahkan, industri semikonduktor akan menjadi motor pengembangan industri elektronik di Indonesia. Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk lebih agresif mengembangkan industri tersebut.

"Karena kalau kita tidak ada langkah-langkah yang agresif, kita akan ketinggalan. Nanti negara tetangga kita yang lebih maju, kita tidak mau seperti itu," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa semikonduktor dan AI memiliki peranan penting untuk perkembangan teknologi dan masa depan Indonesia.

"Saya senang karena ini ada dua hal yang dikombinasikan, yaitu antara hardware dan software. Memang tidak ada AI tanpa semikonduktor dan tidak ada semikonduktor yang sekarang tanpa AI, dan ini bergerak beriringan," ujar Airlangga dalam keterangannya.

Menurutnya, kemajuan AI juga tergantung pada kapasitas komputasi data center yang bergantung pada semikonduktor. Berdasarkan laporan McKinsey, permintaan global terhadap semikonduktor pada 2030 diproyeksikan mencapai 1 triliun dolar AS, didominasi oleh sektor data center (33 persen), komunikasi nirkabel (26 persen), dan otomotif (14 persen).

Kemenko Perekonomian mencatat, permintaan semikonduktor di dalam negeri juga meningkat. Untuk memanfaatkan potensi tersebut, Pemerintah telah menargetkan produksi EV roda empat sebanyak 600 ribu unit pada 2030, sementara produksi ponsel genggam serta tablet juga telah mencapai 40,2 juta unit pada 2022.

Di sisi lain, Indonesia masih sangat bergantung pada impor semikonduktor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Nilai impor diproyeksikan terus meningkat secara signifikan dan mencapai sekitar 22,31 miliar dolar AS pada 2045.

Saat ini, Pemerintah tengah menyusun roadmap ekosistem semikonduktor yang komprehensif dengan melibatkan berbagai stakeholders terkait. Roadmap ini diharapkan dapat menjadi acuan dan dasar penciptaan ekosistem industri semikonduktor ke depannya. 

Perkembangan semikonduktor dan AI juga membutuhkan sumber daya manusia (SDM) atau talenta digital yang terampil, namun jumlahnya saat ini masih sangat terbatas.

Topik Menarik